ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Renungan Harian Jumat, 27 Mei 2022

Renungan Harian Jumat, 27 Mei 2022

Merasa Kurang Menjadi Jebakan?

Keluaran 33:1-6,TB

Sikap tidak puas seringkali menjadi ‘batu sandungan’ bagi seseorang yang dapat membawanya kepada penyesalan besar. Tidak jarang, seseorang akan menganggap rendah apa yang telah ia miliki karena perhatiannya yang lebih besar diarahkan pada hal lain yang tidak ia punya. Alhasil, ia tidak dapat merawat, memperhatikan dan mengelola apa yang ada hingga tanpa sadar hal tersebut terlepas darinya. Pada saat itulah, ia cenderung akan mengalami penyesalaan. Konsep ini dapat terjadi dalam hal relasi maupun kepemilikan benda.

Peristiwa pembuatan patung anak lembu emas oleh bangsa Israel telah membawa mereka kepada ‘keterhilangan’ dari TUHAN. Pasca tindakan mereka tersebut TUHAN memberikan pernyataan yang sangat menimbulkan penyesalan pada diri setiap orang Israel. Bahkan, kitab Keluaran mencatat pernyataan TUHAN tersebut sebagai sebuah ‘ancaman’ bagi bangsa Israel. Apa maksudnya? Apakah TUHAN menarik diri dari bangsa tersebut? Jika iya, bukankah hal ini dapat menunjukkan bahwa kasih TUHAN itu bersyarat dan memiliki batasan? Jawabannya tentu tidak! Justru, kondisi yang menjadi ‘ancaman’ bagi umat Israel adalah hasil dari tindakan mereka sendiri. Bahkan, pada ayat 4 kita dapat menemukan bentuk penyesalan atas perlakuan mereka yang telah menyia-nyiakan TUHAN.

Sahabat Alkitab, sikap selalu merasa kurang tidak selalu akan mendorong kita untuk terus maju atau mengalami perkembangan. Ada kalanya selalu merasa kurang justru membawa kita terjebak pada sikap kurang bersyukur dan tidak menghargai apa yang kita miliki, entah hal itu adalah benda, relasi dengan sesama maupun relasi dengan TUHAN. Apabila, pada hari ini kita telah melihat bangsa Israel yang terjebak pada penyesalan akibat menyia-nyiakan TUHAN, maka sudah sepatutnyalah kita belajar untuk mensyukuri kehadiran TUHAN dalam hidup kita dan menghargai segala hal yang kita miliki.