ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Renungan Harian Jumat, 5 Agsustus 2022

Renungan Harian Jumat, 5 Agsustus 2022

Keintiman Relasi Dalam Ketulusan dan Kesederhanaan

Kidung Agung 1:12-14

Cuplikan kidung yang bersahutan antara mempelai perempuan dan mempelai pria pada pasal ini menjadi sebuah gambaran mengenai keberadaan relasi yang intim di antara mereka. Hal yang sangat disayangkan adalah ketika para pembaca Alkitab justru menyalahartikan penggunaan kata-kata yang mengacu kepada bagian-bagian tubuh yang sangat personal, misalnya buah dada. Kekeliruan dalam menyikapi kehadiran kata-kata intim ini lah yang menciptakan label yang berkonotasi negatif terhadap kitab Kidung Agung. Seolah-olah, kitab Kidung Agung adalah kitab yang terlalu vulgar dan agak ‘tabu’ untuk dijadikan pembahasan dalam khutbah-khotbah di ruang ibadah. Padahal, di dalam kitab ini kita justru dapat melihat luapan cinta antara sepasang manusia yang diwujudkan dalam ketulusan dan kesederhanaan diri. 

Tiga ayat yang kita baca pada hari ini pun menunjukkan kepada kita sebuah luapan keintiman relasi yang begitu mendalam. Hal ini menjadi sebuah pelajaran yang begitu penting untuk kita maknai dalam hidup beriman keseharian karena salah satu indikator kualitas sebuah relasi adalah dengan tingkat keintiman komunikasi yang ada di dalamnya. Keintiman sebuah komunikasi pun terbentuk dari kesedian satu individu yang membawa individu lainnya untuk semakin masuk ke dalam dirinya. Maksudnya, ia akan lebih terbuka dan bersedia untuk dilihat oleh rekannya secara apa adanya. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya kepercayaan yang sangat tinggi di antara individu yang memiliki kualitas relasi yang intim.

Setiap individu yang merindukan sebuah keintiman relasi perlu memberanikan diri untuk menerima kehadiran orang lain dalam ketulusan dan kesederhanaan. Artinya, kita perlu menyingkirkan segala ‘topeng’ yang seringkali kita gunakan di hadapan orang banyak. Hal ini menjadi sebuah faktor penting karena keintiman relasi hanya terwujud ketika kita tampil dalam kesederhanaan dan bersedia untuk mengenal dalam ketulusan. Hal ini dapat sangat dapat kita terapkan dalam setiap hubungan yang kita bangun dengan sesama manusia, termasuk antara kita dengan TUHAN.