ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Renungan Harian Minggu, 7 Agsustus 2022

Renungan Harian Minggu, 7 Agsustus 2022

Cinta Yang Memberdayakan

Kidung Agung 2:1-7,TB

Sebuah kisah cinta yang manis pada awalnya kerap dipenuhi dengan lantunan kata-kata indah dan pujian yang menggebu-gebu. Banyak perhatian yang diberikan dari masing-masing individu terhadap pasangannya, yang tidak jarang justru terkesan berlebihan. Namun, kisah cinta yang awalnya manis pun dapat berubah menjadi hambar, bahkan pahit ketika cinta itu justru menjadi barang tanpa dampak bagi setiap individu di dalamnya. Itulah mengapa, cinta bukanlah perkara kata melainkan dampak. Permasalahannya, di kehidupan yang serba cepat manusia cenderung terlalu mudah mengungkapkan cinta meski tidak dikelola dengan baik hingga akhirnya lesu mencapai kematian secara perlahan.

Dialog mempelai perempuan dan pria dalam perikop ini justru menunjukkan kepada kita betapa besarnya dampak dari sebuah ketulusan cinta. Ungkapan cinta dan pujian yang saling mereka ucapkan tidak sekadar kata-kata tetapi menjadi cara keduanya untuk saling memberdayakan. Inilah bentuk cinta yang dihasilkan dari ketulusan dan komitmen yang penuh upaya. Cinta yang hidup di tengah pasangan dalam Kidung Agung tidak hanya mewujud dalam kata yang merdu di dengar telinga tetapi mampu meningkatkan kualitas diri. Hal ini tebersit dari cara mempelai perempuan yang menggambarkan dirinya ibarat bunga bakung di tengah lembah dan juga cara mempelai laki-laki yang membuat sang kekasih selalu lebih istimewa dari sekitarnya. Penggambaran syair yang muncul pada bagian-bagian berikutnya pun menjadi wujud ungkapan hati dari seorang manusia yang percaya diri untuk berdaya, bukan sebaliknya.

Sahabat Alkitab, nilai cinta yang muncul dari syair Kidung Agung hari ini sangat perlu untuk kita renungkan di dalam setiap relasi yang kita bangun, yang idealnya memancarkan kualitas cinta yang memberdayakan. Pada dasarnya cinta inilah yang diberikan oleh TUHAN bagi setiap ciptaan-Nya, secara khusus bagi setiap kita hingga mampu menjalani hidup dalam pertobatan dan keselamatan. Cinta yang memberdayakan ini pula yang perlu kita teladani dan munculkan di tengah hubungan yang kita bangun dengan pasangan, dengan orang tua, dengan anak, dengan sahabat maupun berbagai bentuk relasi keseharian lainnya. Setiap umat TUHAN bertanggung-jawab untuk menghadirkan kualitas cinta yang memberdayakan bagi sesamanya, yakni cinta yang memampukan orang untuk menjalani keseharian, menghadapi pergumulan dan menolongnya bangkit dari keterpurukan. Apakah anda siap memberikannya?