ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Tetap tenang walau di tengah badai

Tetap tenang walau di tengah badai

Yohanes 8:1-11,TB

Yesus memulai pagi hari dengan mengajar di Bait Allah, dan rakyat banyak datang untuk mendengar pengajaran dari-Nya. Keheningan Bait Allah berubah menjadi riuh karena ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi datang membawa perempuan yang kedapatan berbuat zinah dan meminta penghakiman dari Yesus.

Kedatangan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ke Bait Allah tidaklah murni untuk meminta penghakiman dari Yesus melainkan untuk mencobai Dia, supaya mereka dapat membawa Yesus ke pengadilan agama dan menghukum Dia, karena salah memberikan jawaban atas kasus yang menimpa perempuan yang berbuat zinah tersebut.

Yesus tidak mau terjebak dengan kehebohan yang mereka buat. Yesus meredam suasana dengan membungkuk dan menulis di tanah. Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi tidak puas dengan tindakan yang dilakukan oleh Yesus, mereka memperkeruh suasana dengan terus-menerus bertanya kepada Yesus agar Dia segera memberikan jawaban atas kasus tersebut.

Yesus tidak memberikan jawaban apapun, dengan sangat bijaksana Dia berkata kepada mereka, bahwa barangsiapa yang merasa tidak berdosa, hendaknya dia yang pertama melempari wanita tersebut dengan batu. Mendengar perkataan Yesus tersebut ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berencana mencobai Yesus, pergi satu per satu dimulai dari yang tertua, karena orang yang paling tualah yang merasa lebih banyak berbuat dosa.

Sahabat Alkitab, mungkin kita pernah mengalami hal seperti ini, keadaan yang kita hadapi seakan-akan begitu menekan kita. Orang-orang yang di sekitar kita bukannya memberikan jalan keluar bagi kita, malah membuat kita semakin terpojok. 

Tapi ingatlah, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Firman-Nya dalam Roma 8:35 TB berkata : “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?”

Marilah kita belajar dari Yesus, walaupun kondisi begitu memojokkan Dia, Dia tetap tenang dan berdiam diri, mengkoneksikan diri-Nya dengan Bapa-Nya. 

Seberat apapun keadaan yang menimpa kita, tetaplah percaya, pasti ada jalan keluar saat kita mendekat kepada Allah. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Matius 11:28 TB”

Tindakan yang Yesus lakukan tidak hanya menyelamatkan diri-Nya dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, tetapi menyelamatkan wanita yang kedapatan berzinah tersebut dari lemparan batu orang-orang yang menganggap diri mereka lebih benar dari wanita tersebut.

 

Wajah yang penuh dengan ketakutan yang awalnya ada pada wanita itu, berubah menjadi wajah yang penuh rasa syukur. Rasa syukur yang besar itulah yang menjadi kekuatan bagi wanita itu berani meninggalkan perbuatannya yang lama dan menjadi manusia baru dan mengikuti perintah Allah.

 

Salam Alkitab Untuk Semua