ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Harapan Dalam Penderitaan

Harapan Dalam Penderitaan

Wahyu 6:1-17, TB

Pengadilan Allah selalu mempunyai dua wajah: hukuman bagi mereka yang berdosa, dan keadilan bagi mereka yang benar. Dalam Kitab Wahyu, “Pengadilan” itu dilukiskan dengan simbol-simbol: meterai, trumpet dan cawan. Dalam bacaan hari ini, ditampilkan pembukaan 6 meterai. Artinya: diperlihatkan kepada Yohanes dan kita para pembaca tentang pelbagai akar kejahatan manusia di bumi ini. Kejahatan di bumi ini harus dibuka seluruhnya, sampai ke akar-akarnya, sebelum kuasa Kristus, Sang Anak Domba menghancurkannya secara tuntas.

Empat meterai pertama adalah simbol pengadilan Allah di dunia ini. Dan itu diwujudkan oleh empat penunggang kuda. Mereka bertindak atas pekenanan Anak Domba. Artinya: Yesus Kristuslah yang mengendalikan sejarah, juga pelbagai peristiwa di dalamnya, termasuk pelbagai penderitaan dan penindasan. Empat meterai pertama berbicara tentang pelbagai penderitaan manusia di dunia ini. Dan itu disebabkan oleh nafsu-nafsu manusia sendiri (meterai pertama). Nafsu jahat manusia itu lalu melahirkan pelbagai kekerasan, perang dan pertikaian (meterai kedua), yang pasti akan mendatangkan penderitaan dan kelaparan (meterai ketiga), untuk akhirnya menjerumuskan manusia pada maut dan kematian (meterai keempat). Jadi, kejahatan kita manusia tidak pernah berdiri sendiri.

Kejahatan selalu menimbulkan efek berantai, kerugian dan penderitaan yang semakin dalam dan luas.

Dua meterai terakhir adalah simbol pengadilan di dunia sana. Kelak di sana, para martyr Kristus menuntut keadilan. Tetapi mereka diminta bersabar, sampai kejahatan di bumi terungkap secara tuntas. Kejahatan manusia juga berdampak pada pengikut Tuhan. Beriman tidak membebaskan kita dari kejahatan orang. Percaya tidak membuat kita luput dari peperangan. Bahkan sebaliknya: iman sering membawa penindasan, kepercayaan sering mengundang bahaya, kesukaran, bahkan kematian.

Akan tetapi, kalau kita bertahan sebagai para saksi-iman dan martyr, meterai keenam memberikan jaminan. Tuhan tidak akan diam selamanya. Dialah Sang Anak Domba yang menguasai sejarah. Dialah yang akhirnya mengadili dan menghukum para pendosa dan penindas umat-Nya, sekaligus membenarkan para pengikut-Nya yang setia dan bertahan.

Salam Alkitab Untuk Semua