Garam dan Terang dalam Keluarga
2 Timotius 1:1-10,TB
Suatu pepatah yang tidak asing lagi bagi kita yakni buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pepatah ini sering digunakan untuk mengkhiaskan ciri, sikap, tingkah laku, dan pola pikir anak yang tidak jauh beda dari orang tuanya. Secara biologis sang anak akan mewarisi ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh orang tuanya, dan secara sosial pun sang anak akan mewarisi pola hidup dan tingkah laku orang tuanya yang telah mendidik dan membesarkannya sedari masih dalam kandungan. Anak yang sedari dini telah merekam segala hal yang dilihat, yang didengar dan dirasakan, dapat menentukan bagaimana sikap dan perilakunya saat
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua atau pun keluarga dalam tumbuh kembang pola pikir dan perilaku seseorang. Begitu pun dengan pertumbuhan Iman di dalam Kristus. Seperti rasul Paulus yang mengucap syukur atas kekuatan iman yang dimiliki oleh Timotius, sama seperti iman yang dimiliki oleh neneknya, Lois, dan Ibunya, Eunike.
Bacaan kita pada saat ini, menyatakan eksistensi orang tua yang berperan penting untuk menjaga pertumbuhan iman anggota keluarga. Orang tua adalah panutan anak dalam bertumbuh, begitu pun tumbuh kembangnya dalam iman percaya kepada Kristus. Mulailah dengan hal yang sederhana. Bertutur kata dengan kasih kepada suami, istri, dan anak, adalah hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk menyatakan kasih Kristus. Mari terlebih dahulu kita menjadi garam dan terang ditengah keluarga kita.
Salam Alkitab untuk Semua