Menderita karena kebenaran
2 Timotius 2 : 1-13,TB
Semua orang pasti ingin hidup bahagia. Namun, meskipun kita mau hidupnya bahagia, kenyataannya kebanyakan manusia memiliki standar ukuran yang sama tentang kebahagiaan. Ada sebuah ungkapanberkata “Hidup bisa demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk sesama”. Ini berarti bahwa ukuran kebahagiaan adalah ketika ia mampu menghadirkan kebahagiaan hidup bagi sesamanya.
Kebahagian yang sejati adalah ketika kita mampu menghadirkan kebahagiaan dan menjadi berkat bagi orang lain sebagaimana yang telah Kristus lakukan bagi kehidupan umat-Nya. Penderitaan yang akan dialami oleh Tuhan Yesus, sebagai sebuah wujud nyata pengorbanan Tuhan Yesus untuk mendatangkan kebahagiaan hidup dalam Karya Keselamatan untuk manusia yang berdosa termasuk kita semua. Tidak ada satu pun bagian dari hidup-Nya yang luput dari penderitaan. Semua mnjadi sempurna karena Dia menderita bukan karena kesalahan-Nya tetapi justru karena dosa manusia. Yang menjadi pertanyaan; maukah kita juga berkorban untuk-Nya? Maukah kita berkorban untuk sesama agar cinta dan kasih Kristus tidak hanya dirasakan oleh kita sendiri ?
Sahabat Alkitab, telah menanggung semua untuk kita. Karena itu ingatlah, kebahagiaan sejati dalam hidup manusia bukan berasal dari apa yang ada didunia yang sementara ini, kesuksesan, kemapanan, jabatan sejatinya hanya berasal dari Kristus. Hidup yang berbahagia adalah hidup menurut kehendak-Nya dan menjadi saluran berkat. Saat ini, mari menderitalah bersama Dia yang sudah lebih dahulu menderita untuk kita. Menderitalah karena kita melakukan kebenaran-Nya.Sebab penderitaan inilah yang akan membawa kita pada kebahagiaan yang sejati.
Selamat pagi, Janganlah menderita karna ulah dan dosa kita, melaikan menderita demi dan untuk kebenaran, dan jangan lupa menjadi Berkat
Salam Alkitab Untuk Semua.