45 Tahun Alkitab Terjemahan Baru: Mengapa Alkitab Diterjemahkan Dan Direvisi

45 Tahun Alkitab Terjemahan Baru: Mengapa Alkitab Diterjemahkan Dan Direvisi

"Tidak ada terjemahan Kitab Suci yang dipandang final, sebab Alkitab harus menyapa setiap generasi dengan kejelasan yang tidak luntur oleh zaman." (A Guide for Translators and Revisers of the Holy Scriptures, ABS 1961)

Alkitab Terjemahan Baru (TB) yang diterbitkan pada tahun 1974, telah berusia 45 tahun jika diukur dari tahun penerbitannya. Namun jika melihat pada tahun pengerjaannya di tahun 1952 maka praktis usia terjemahan itu sudah 67 tahun. 

Pada masa itu ada dua tim yang sedang mengerjakan penerjemahan Alkitab yaitu LAI dan tim dari Katolik yang dipimpin oleh Pater Dr. C. Groenen, OFM. Kedua tim yang awalnya bekerja sendiri-sendiri ini kamudian bersepakat untuk menggunakan satu terjemahan Alkitab melalui Konsultasi Nasional Alkitab Terjemahan Baru tanggal 10-22 Juni 1968 di Cipayung, Bogor. Dapat dikatakan, kebersamaan yang melahirkan Alkitab Tejemahan Baru merupakan upaya ekumenis pertama yang amat langka dalam penerjemahan dan penerbitan Alkitab di seluruh dunia. 

Saat ini LAI tengah mengerjakan revisi terhadap Terjemahan Baru, dasar dari pengerjaan ini adalah:
1. Perkembangan dalam bahasa penerima,
2. Perkembangan penelitian teks sumber,
3. Perkembangan ilmu tafsir (exegese),
4. Perkembangan ilmu penerjemahan (science of translating). 

Selain itu, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam proses pengerjaan revisi ini yaitu; Kesepadanan Formal, Aspek Kebahasaan, Aspek Tekstual, Aspek Tafsiran dan Terjemahan.

Pekerjaan revisi penerjemahan ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena itu membutuhkan dukungan dari semua umat Tuhan baik melalui doa, moril, dan dukungan dana, agar perevisian ini menghasilkan terjemahan yang baik dan sungguh-sungguh dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua umat Tuhan di Indonesia.

Salam Alkitab Untuk Semua