Bahasa Menunjukan Bangsa

Bahasa Menunjukan Bangsa

 

“If you talk to a man in a language he understands, that goes to his head. If you talk to him in his language, that goes to his heart.”  Nelson Mandela

Peribahasa yang menyebut “bahasa menunjukkan bangsa” sangat mempunyai arti yang luas. Dari bahasa yang diucapkan kita dapat mengidentifikasi penuturnya. Identitas suku bangsa dapat dikenal lewat bahasa yang dituturkan. Namun seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah mengakibatkan komunikasi dalam bahasa ibu (daerah) makin lama ditinggalkan oleh penuturnya sendiri, karena dianggap tidak modern, kuno dan terbelakang.

Menurut  United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO)  di dunia ada 6.000 bahasa ibu, setengahnya akan terancam  punah. Sementara  menurut  data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan per 28 Oktober 2018 bahasa ibu (daerah) di Indonesia telah berhasil dipetakan menjadi 668 bahasa daerah. Namun  baru 74 bahasa yang telah dipetakan vitalitas atau daya hidup, 11 bahasa yang dikategorikan punah, 4 bahasa kritis, 22 bahasa terancam punah, 2 bahasa mengalami kemunduran, 16 bahasa dalam kondisi rentan (stabil, tetapi terancam punah), dan 19 bahasa berstatus aman.

Melihat semakin punahnya bahasa ibu di dunia UNESCO, sebuah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bergerak di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, pada perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional 21 Februari 2020 ini akan menetapkan selama kurun waktu 10 tahun (2022-2032) sebagai kampanye massal Hari Bahasa Ibu Internasional. Diharapkan kampanye ini PBB mendorong masyarakat adat di seluruh dunia, untuk melakukan berbagai upaya di dalam menyelamatkan Bahasa Ibu dari ancaman kepunahan.

Ini adalah peluang besar bagi setiap Lembaga Alkitab untuk mengingatkan para penutur bahasa ibu akan penting karya penerjemahan Alkitab untuk mendukungnya agar dapat menyelamatkan bahasa ibu dari kepunahan. Selain menyelamatkan bahasa ibu dari kepunahan, menyediakan terjemahan Alkitab dalam bahasa ibu, maka Kabar Baik yang dibacanya akan mudah dipahami dan dihayati. Ayo tunjukan bahasa ibumu kepada Dunia!