BAIT SUCI SALOMO

BAIT SUCI SALOMO

 

Setelah memasuki tanah perjanjian di Kanaan, bangsa Israel tetap memakai Kemah Suci hingga masa pemerintahan Raja Salomo. Sepanjang awal masa pemerintahannya, Salomo menugaskan ribuan orang untuk ikut ambil bagian di dalam pembangunan Bait Suci. Pada tahun keempat pemerintahannya, dasar bangunan Bait Suci sudah diletakkan, lalu tujuh tahun kemudian seluruh bangunan Bait Suci selesai dibangun. 

Pembangunan Bait Suci Salomo dimulai dari tahun 966 SM dan selesai pada tahun 960 SM, jadi lamanya proses pembangunan kurang lebih tujuh tahun. Bait Suci Salomo merupakan tempat ibadah pertama yang dibangun permanen. Lokasi pembangunan Bait Suci terletak di Gunung Moria, Yerusalem. Yang menjadi arsitek pembangunan Bait Suci ini adalah Huram seorang keturunan Fenesia dan suku Naftali. Adapun ukuran bangunan tersebut adalah panjang 60 hasta, lebar 20 hasta dan tinggi 30 hasta (1 Raj. 6:2). 

Bait Suci memiliki area pelataran, yaitu tempat untuk korban bakaran dan pembasuhan kaki. Lalu terdapat ruang kudus yang di dalamnya terdapat tempat mezbah dupa, meja tempat roti sajian, kandil-kandil dan bermacam perlengkapan ibadah. Selanjutnya ruang mahakudus tempat Tabut Perjanjian diletakkan. Para imam masuk melalui serambi yang luas dan pilar-pilar besar berada di sisi yang menuntun ke ruang kudus. Ruang kudus mendapat pencahayaan dari lilin dan sinar yang berasal dari jendela yang terletak sangat tinggi, sementara ruang mahakudus sangat gelap gulita. 

Bait Suci ini berdiri sejak tahun 960-586 SM, namun sangat disayangkan karena akhirnya hancur ketika Nebukadnezar (Raja Babilonia) menaklukan Yerusalem.



Albert Tambunan, dari berbagai sumber