Batu Permata Efod

Batu Permata Efod

 

Pada zaman Alkitab maupun di zaman sekarang ini berbagai macam intan permata dipakai dan dihargai tinggi baik oleh lelaki maupun perempuan (Kel. 11:2; Yes. 3:18-21). Batu permata umumnya diberikan sebagai hadiah (Kej. 24:22, 53). Orang Israel sangat menghargai batu-batu berharga sama seperti kita sekarang ini. 

Alkitab sering menghubungkan batu-batu berharga dengan arsitektur bait suci (2 Taw. 3:6; 9:10), dan rasul Yohanes melihat Yerusalem Surgawi "dihiasi" dengan bermacam-macam batu permata (Why. 21:19). Permata dapat berupa batu berharga atau semiberharga yang dipotong dan diasah, atau hiasan dari logam mulia (terutama emas atau perak) yang ditatahi batu-batu tersebut.

Di padang belantara, bangsa Israel mendapat hak istimewa menyumbangkan berbagai barang berharga untuk kemah suci dan efod serta tutup dada imam besar, yang pasti adalah barang-barang yang diberikan oleh orang Mesir sewaktu mendesak mereka untuk pergi (Kel. 12:35, 36). Sumbangan itu mencakup "permata krisopras dan permata tatahan untuk efod dan untuk tutup dada" (Kel. 25:1-7; 35:5, 9, 27). 

Batu-batu permata tersebut sebagai berikut: Yaspis Merah, Krisolit, Malakit (batu hijau atau batu beril hijau), Batu Darah, Lazurit (batu biru tua dengan bintik-bintik keemasan dari logam yang mengandung belerang), Yaspis Hijau, permata Ambar, Akik (sejenis batu tembus cahaya dengan lapisan berwarna-warni), Kecubung, permata Pirus (batu kristal ini berwarna kuning, hijau, atau kebiru-biruan tergantung dari kotoran kimiawi yang terdapat dalam permata tersebut), Krisopras, Nefrit.

Batu-batu berharga ini dianggap berbeda dari mineral-mineral lain terutama karena batu-batu ini langka, indah, dan tahan lama.

 

Albert Tambunan, dari berbagai sumber