Bersahabat dalam Firman

Bersahabat dalam Firman


Pertemuan Tahunan Mitra LAI 2020.

Langit Jakarta mendung, hujannya deras. Namun cuaca yang dingin tidak menyurutkan semangat para mitra untuk hadir dalam Pertemuan Tahunan Mitra Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang digelar Jumat, 24 Januari 2020. Lebih dari 100 mitra dan utusan gereja memenuhi aula Gedung Pusat Alkitab, Jl. Salemba Raya 12, Jakarta Pusat. Mereka adalah relawan-relawan LAI, tiang penyokong pelayanan LAI yang merupakan: Koordinator Satu Dalam Kasih, Koordinator Sahabat Alkitab, anggota Kelompok Kerja Penggalangan Dukungan (KKPD), anggota Kelompok Kerja Pembina Anak (KKPA). Mereka berasal dari seluruh Indonesia. Beberapa dari mereka sudah tiba di Jakarta sehari atau dua hari sebelum berlangsungnya Pertemuan Mitra. 

Kehadiran para mitra tidak saja untuk saling berbagi pengalaman dan pergumulan, namun Pertemuan Mitra juga menjadi sarana pembinaan, penyegaran dan menguatkan komitmen pelayanan. Pertemuan Mitra 2020 ini diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Vita Damayanti, dari GMIT Kupang, NTT. Dalam khotbahnya yang mengangkat tema kerja LAI 2020, Bersahabat dalam Firman (Yoh. 15:15), Pdt. Vita menyatakan bahwa semua mitra LAI menjadi sahabat yang dekat, yang berada dalam kesehatian karena disatukan oleh pergumulan bersama di seputar firman Tuhan. Setiap umat Tuhan di Indonesia bahkan memikul tanggung jawab yang sama dalam menyebarkan Kabar Baik. Persahabatan tersebut diikat oleh kasih Tuhan kepada kita, yang memampukan dan memungkinkan kita untuk peduli, berempati dan mengasihi orang-orang yang berbeda latar belakang, berbeda tempat tinggal, berbeda bahasa dan budaya. 

Selepas ibadah, Sekretaris Umum LAI, Dr. Sigit Triyono memaparkan mandat dasar LAI terhadap negara dan terhadap gereja-gereja di Indonesia. Dalam paparannya Pak Sigit menyebut, dari lebih 500 kota di Indonesia, LAI baru memiliki mitra di 14 kota di Indonesia. Sebagai mitra LAI, dan sebagai umat Kristiani yang memiliki tanggung jawab menyebarkan kabar baik, kita diajak untuk mencapai tujuan akhir dari pelayanan Lembaga-lembaga Alkitab mewujudkan transformasi personal maupun kultural di bumi Indonesia, yaitu mengubah setiap orang agar hidupnya berubah kea rah yang lebih baik berdasarkan firman Tuhan. Meskipun berbagai tantangan dan kesulitan harus dihadapi di tahun 2020, Sekretaris Umum LAI mengajak para mitra untuk tetap optimis, berpengharapan dalam Tuhan dan sekaligus waspada terhadap segala angin perubahan. 

Selepas laporan pelayanan LAI yang disampaikan oleh Kepala Departemen Komunikasi dan Pengembangan Kemitraan LAI, Ibu Erna Yulianawati, para mitra mengikuti sesi rutin Pertemuan Mitra yaitu, pembinaan dan penyegaran pelayanan yang dipandu oleh “Prof. Dr. Budi Ana Keliat, M.App. Sc. Beliau memandu peserta dalam dua sesi pembinaan, yaitu: “Bersahabat dalam Firman” dan “Manajemen Waktu Pelayanan”. 

Dalam sesi yang pertama, beliau menekankan dua asumsi dasar seorang sahabat menurut Kitab Suci, yaitu: menaruh kasih setiap waktu dan teman dalam kesukaran (Amsal 17:17). Kita boleh bersyukur bahwa, kita yang semestinya tidak layak, dan hanya seorang hamba, diangkat oleh Kristus menjadi seorang sahabat.(Yoh. 15:15). Dalam ucapan syukur itulah kita diajak untuk menaikkan komitmen menyebarkan kabar baik. Ibu Budiana mengutip pernyataan Paulus, “upahku adalah boleh memberitakan Injil tanpa upah..”

Pada sesi yang kedua, para mitra diajak untuk untuk merencanakan rencana pelayanan pada tahun 2020. Mitra diajak untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar tidak hilang tercuri kuasa jahat. Waktu manusia disebut Ibu Budiana bersifat linier. Waktu tidak dapat diulang, tidak dapat disimpan maupun ditabung. Maka selagi masih memiliki waktu, setiap anak Tuhan diajak untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dalam pelayanan, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kol. 3:23). Melalui doa, disiplin dan tanggung jawab, Tuhan pasti akan memberikan hasil yang terbaik dalam pelayanan, baik sebagai mitra LAI maupun sebagai umat Tuhan secara umum.


Selain disegarkan melalui sesi pembinaan, para mitra dalam diskusi lewat kelompok-kelompok juga saling berbagi pergumulan dan tantangan pelayanan di wilayahnya masing-masing. Pertemuan dalam kelompok tak jarang memberikan inspirasi dan ide-ide baru untuk diterapkan di wilayah pelayanan para mitra. Semoga Pertemuan Mitra 2020 ini menyegarkan kembali semangat para mitra, untuk menyatukan hati dan seluruh daya dalam panggilan mewujudkan Alkitab untuk semua di bumi Nusantara. Tuhan kiranya memberkati LAI dan seluruh mitra-mitranya. (keb)