BETLEHEM: KOTA DAUD, KOTA KELAHIRAN SANG MESIAS

BETLEHEM: KOTA DAUD, KOTA KELAHIRAN SANG MESIAS

 

Betlehem atau kota Daud merupakan kota yang cukup terkenal di dalam Alkitab, terletak sekitar 9 km di sebelah selatan kota Yerusalem. Betlehem dulunya bernama Efrata (Kej. 35:19) dan dikenal sebagai Betlehem Yehuda atau Betlehem Efrata untuk membedakannya dari kota lain yang mempunyai nama yang sama. Kota Betlehem sudah sering disebut di dalam Perjanjian Lama, terutama di dalam kaitannya dengan Raja Daud, tempat Rut, neneknya tinggal (Rut 1:19; 4:11), dan tempat Daud sendiri dilahirkan (1 Sam. 17:12). Dalam Mikha 5:2 terdapat nubuat bahwa keberuntungan Yehuda yang akan diperbarui melalui seorang raja Israel yang dilahirkan di Betlehem, rumah Daud.

Betlehem merupakan tempat yang penuh tragedi dan kesusahan, tetapi juga adalah kotanya Daud sang raja, “tempat Daud dahulu tinggal” (Yoh. 7:42; 1 Sam. 17:12,58). Daud menggembalakan domba di luar Betlehem (1 Sam. 17:15). Di sana ia berurusan dengan perkemahan orang Filistin (1 Taw. 11:15-17). Dan di sana  Samuel mengurapinya sebagai raja (1 Sam. 16:1-13). Betlehem secara literal berarti “rumah roti”, dan ladang gandum begitu banyak dalam kitab Rut sehingga menguatkan makna julukan ini.

Meskipun orangtuanya tinggal di Nazaret, Yesus lahir di Betlehem. Dari sisi manusia, hal ini dapat terjadi karena adanya sensus yang diperintahkan Kirenius, Gubernur Romawi dari Siria. Sensus dimaksudkan untuk keperluan penilaian pajak dan menyebabkan banyak orang kembali ke kampung halamannya (Luk. 2:1-4). Namun, Allah juga turut bekerja, demikian Alkitab mengatakan; Betlehem, sebagaimana Mikha telah menubuatkan, adalah tempat di mana Mesias lahir (Mi. 5:1-3; Yoh. 7:41-42). Meskipun biasanya yang dikenakan pajak adalah kaum laki-laki sebagai perwakilan keluarga, provinsi Siria juga mengenakan pajak kepada perempuan, dan hal ini menjelaskan mengapa Maria pergi bersama Yusuf. Namun, Yusuf mungkin saja memang ingin membawa Maria meninggalkan Nazaret, di mana kabar mengenai kehamilan Maria mungkin telah tersebar luar.

Jika Mikha 5:1 menyatakan Betlehem sebagai “yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda,” dalam Matius 2:6 nas ini dikutip sebagai peneguhan bahwa Betlehem “sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda.” Hal ini dimaksudkan bahwa melalui kedatangan-Nya ke dalam dunia di Betlehem, Mesias telah membawa kebesaran bagi kota itu.



Albert Tambunan, dari berbagai sumber