HARI RAYA PENIUPAN SERUNAI: ROSH HASHANAH

HARI RAYA PENIUPAN SERUNAI: ROSH HASHANAH

 

Merayakan hari raya merupakan bagian penting dari iman orang Yahudi. Perayaan dianggap sebagai anugerah Allah kepada umat-Nya untuk mengingat campur tangan-Nya di masa lalu dan bersukacita atas berkat-Nya di masa sekarang. Salah satu perayaan yang dirayakan oleh orang Yahudi adalah Hari Raya Peniupan Serunai (Yom Teru’ah) atau yang kini disebut Rosh Hashanah yang dirayakan setiap tanggal 1 bulan Tisri (penanggalan Yahudi). Hari Peniupan Serunai (Bil. 29:1), dalam Imamat 23:24 hari ini disebut “hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai”. Kurban-kurban dipersembahkan dan pekerjaan berat dihentikan.

Perayaan ini merupakan perayaan tahun baru yang biasanya dirayakan dengan meriah dan penuh khidmat. Suara serunai yang membahana menandai setiap awal bulan baru, dan perayaan Serunai menandai berakhirnya masa tanam dan permulaan tahun baru. Belakangan perayaan ini juga dikenal dengan nama Rosh Hashanah (Im. 23:23-25; Bil. 29:1-6). Perayaan tahun baru ini terbilang unik karena dilakukan pada bulan Tisri, yaitu bulan ketujuh dalam penanggalan Yahudi, dan biasanya dirayakan antara bulan September-Oktober dalam penanggalan Masehi. Bulan ketujuh dalam penanggalan Yahudi adalah bulan Tisri, yaitu permulaan tahun orang Yahudi. Pada masa kini umumnya perayaan ini lebih dikenal dengan nama Rosh Hashanah yang memiliki arti “kepala tahun”, yaitu hari perayaan “tahun baru orang Yahudi”. Adapun beberapa alasan tahun baru Yahudi dirayakan pada bulan Tisri, yaitu adanya ajaran para rabbi Yahudi pada saat mereka dalam pembuangan di Babilonia. Begitu juga dengan angka tujuh adalah simbol yang umum untuk segala hubungan dengan Allah serta merupakan angka religius bagi orang Yahudi. Transformasi nama Yom Teru’ah ke Rosh Hashanah juga merupakan hasil pengajaran para rabbi Yahudi ketika mereka dalam pembuangan di Babilonia.

Hari pertama pada bulan itu harus mengadakan hari perhentian penuh dan tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berat. Pada perayaan ini biasanya orang-orang Yahudi akan hadir dalam ibadah di Sinagoga, membunyikan serunai atau sangkakala, dan melafalkan liturgi khusus. Serta terdapat jamuan makanan, seperti apel yang dicelupkan ke dalam madu yang memiliki arti harapan agar semua umat mendapatkan kehidupan yang manis dan tahun yang manis.

 

Dari Berbagai Sumber