Injil Matius Terjemahan Albert Cornelisz Ruyl

Injil Matius Terjemahan Albert Cornelisz Ruyl

 

Pada tahun 1600, enam tahun setelah kapal Belanda yang pertama berangkat ke Indonesia, berlayarlah seorang awam yang bertugas sebagai pedagang muda Kompeni bernama Albert Cornelisz Ruyl ke tanah air kita yang dulu disebut Hindia Belanda. Setelah mempelajari bahasa Melayu di Sumatera, ia menyiapkan buku Tata Bahasa Melayu. Lalu Ruyl mulai menerjemahkan ringkasan buku katekisasi, dan dilanjutkan dengan menerjemahkan Injil Matius.

A.C. Ruyl selesai menerjemahkan Injil Matius pada tahun 1612, berarti hanya satu tahun setelah Alkitab bahasa Inggris The King James Version diterbitkan. Terjemahan ini kemudian dicetak oleh Jan Jacobsz Palenstein di Enkhuizen, Belanda, pada tahun 1629. Terbitan ini merupakan terbitan dwibahasa (diglot), jadi pada satu sisi dicetak teks bahasa Melayu yang menggunakan huruf Latin (kolom kanan) dan didampingi oleh teks paralelnya dalam bahasa Belanda yang menggunakan huruf Gothik pada sisi yang lain (kolom kiri).

A.C. Ruyl menyiapkan terjemahan Alkitab pertama ke dalam bahasa Melayu ini untuk digunakan dalam ibadah gerejawi dan untuk pelajaran di sekolah-sekolah yang disponsori oleh Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Sebagai perintis penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Melayu, Ruyl tidak segan-segan menggunakan kata serapan dalam bahasa Melayu yang berasal dari bahasa Arab, Portugis dan Sanskerta. Ruyl menjadi pelopor dalam penggunaan istilah-istilah lokal untuk menerjemahkan istilah-istilah Alkitab yang asing bagi pembacanya.

Walaupun terkesan tidak selalu konsisten dalam penggunaan istilah maupun ejaan, terjemahan Injil Matius yang pertama dalam bahasa Melayu ini merupakan tonggak sejarah yang tidak akan terlupakan, karena inilah pertama kalinya suatu bagian Alkitab diterjemahkan ke dalam suatu bahasa yang bukan bahasa Eropa dalam rangka pekabaran Injil.

 

Sumber: Buku Mengenal Alkitab Anda (Daud H. Soesilo)