Jangan Munafik

Jangan Munafik

Matius 6: 1-6; 16-21.

Di dalam Alkitab kita, seperti kita ketahui Matius pasal 5 s/d. pasal 7 adalah pengajaran Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya yang disampaikan dalam Khotbah di Bukit. Adapun bacaan Injil kita kali ini Matius 6: 1-6, 16-21 merupakan rangkaian pengajaran Yesus dari seri khotbah-Nya di bukit yang sangat menekankan pentingnya dalam hal bersedekah, berdoa, dan berpuasa.
Pesan-Nya jelas, Yesus mengingatkan bahwa dalam bersedekah, berdoa, dan berpuasa janganlah dilakukan dan ditampakkan agar dilihat oleh banyak orang. Lakukanlah semuanya itu dengan diam dan tersembunyi, karena disanalah sebenarnya Bapa di surga melihat semua apa yang dilakukan.

Hari “Rabu Abu” ini adalah awal dari Masa Prapaskah. Untuk itu pada hari ini, Gereja mengajak kita untuk memulai proses, memulai permenungan diri, dan memulai masa pertobatan. Bersedekah, berdoa, dan berpuasa adalah bentuk pertobatan yang dilakukan oleh orang beriman. Yesus mengajak kita untuk melaksanakan aturan dan tata tertib keagamaan kita dengan sikap tidak menjadi pusat perhatian orang lain. Bersedekah, berpuasa, dan berdoa merupakan pengajaran yang baik, akan tetapi menjadi tidak ketika melakukan semuanya itu dengan motivasi yang salah atau keliru. Kepada murid-murid-Nya, Yesus mengingatkan agar jangan bersikap seperti orang munafik dalam melakukan kewajiban agama.

Pada hari Rabu Abu ini, kita juga diingatkan untuk mulai berpantang dan berpuasa sebagai tanda penyangkalan diri. Berpuasa dan berpantang pada masa kini dapat kita jalankan dengan mengurangi keinginan berlebihan dan membuka diri terhadap sesama yang membutuhkan. Kita diajak untuk berusaha masuk lebih dalam diri kita dan menunjukkan sikap peduli terhadap sesama kita. Dengan demikian, kita dapat menjadi murid Yesus yang selalu berbuat yang benar sebagai buah dari keselamatan