JOSEPH LISTER: BIARKAN HIDUPMU BERBICARA SENDIRI!

JOSEPH LISTER: BIARKAN HIDUPMU BERBICARA SENDIRI!

 

Di dalam dunia sepakbola tidak jarang pemain bola mengalami cidera kakinya mulai dari yang ringan sampai yang terparah adalah patah tulang. Dunia medis saat ini mampu memulihkan kondisi pemain yang cidera dan bahkan bisa kembali merumput di lapangan melanjutkan karirnya. Tapi itu sekarang setelah ada penemuan antiseptik yang memainkan peran besar dalam dunia bedah dan menjadi salah satu temuan yang mengubah dunia. Joseph Lister adalah orang yang berhasil  mengembangkan pemakaian antiseptik dalam proses pembedahan. 

 

Masa Kecil

Joseph Lister lahir di Upton pada musim semi tepatnya 5 April 1827 dan merupakan anak pengusaha anggur yang cukup berjaya di wilayahnya. Pada masa itu Upton merupakan desa yang masuk dalam Paroki West Ham, Essex dan berjarak  10,4 km dari Katedral Santo Paulus Gereja termegah di London. Ayahnya Joseph Jackson Lister selain menjadi pengusaha merupakan seorang ahli optik dan fisikawan Inggris amatir. Salah satu penemuan ayahnya yakni menemukan metode menggabungkan lensa untuk meningkatkan resolusi gambar. Dari penemuan ini kemudian berkembang merancang lensa mikroskop yang sekarang penggunaanya sangat diperlukan sebagai peralatan ilmiah. Puncak karir ayahnya adalah saat diterima bergabung dalam Royal Society yang merupakan organisasi profesional perhimpunan cendekiawan di Inggris Raya. Ibunya Isabella Harris bekerja di Ackworth School yang adalah sekolah misi pelayanan untuk membantu anak-anak yang tidak mampu. Di sekolah ini Isabella bekerjasama dengan ibunya yang menjadi pengawas sekolah. 

Tidak sulit sebenarnya bagi seorang Joseph untuk bisa mengenyam pendidikan bagus di masa kecilnya. Namun Ayahnya yang seorang ilmuwan lebih memilih untuk mengajar sendiri anaknya. Baru di usia 11 tahun Joseph dimasukkan ke Benjamin Abbott's Isaac Brown Academy di Herdfordshire. Selama 3 tahun dia bersekolah di sana. Menariknya gedung sekolah tempat Joseph bersekolah saat ini beralih fungsi menjadi sebuah hotel dan dinamakan The Lord Lister Hotel yang bisa dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung sambil sekaligus menikmati sejarah masa lalu. Kemudian Joseph melanjutkan pendidikan di Grove House School yang menonjol dalam matematika, ilmu alam dan bahasa. Ayahnya sangat perhatian dengan pendidikan Joseph dan mendorong dia untuk lebih tekun mempelajari bahasa Jerman dan Prancis. Ayahnya melihat bahwa banyak buku-buku sejarah ilmu alam kebanyakan berbahasa Jerman dan Prancis sehingga nantinya memudahkan Joseph untuk mendalaminya. Dan benar saja Joseph pun kemudian tertarik dengan sejarah alam dan asik sendiri mengumpulkan hewan-hewan kecil seperti katak dan ikan untuk kemudian dibedah sendiri dan diteliti dengan mikroskop ayahnya sambil mencatat anatomi dari hewan-hewan tersebut. Dari pengalamannya ini yang kemudian membawa Joseph bertekad untuk menjadi seorang dokter bedah. Joseph akhirnya lulus dari sekolah menengahnya pada tahun 1844 saat usianya menginjak 17 tahun.

Masa Kuliah dan Medali-medalinya.

Joseph diterima di University College London (UCL) dan mengambil jurusan pendidikan kedokteran. Di London dia tinggal di apartemen kecil dan harus berbagi kamar dengan temannya demi mengurangi biaya. Joseph dengan tekun mengikuti kuliahnya dan sering memenangkan “Certificate of Honour” hasil dari essai penelitiannya. London yang saat itu memasuki musim dingin di Desember 1847 akhirnya menjadi saksi kelulusan Joseph dengan gelar Bachelor of Arts (BA). Tahun baru seharusnya membawa gairah baru bagi diri Joseph yang baru lulus. Kakak laki-lakinya mengalami cacar dan kemudian meninggal dan membuat Joseph depresi. Ditambah lagi persiapan untuk melanjutkan pendidikan dokternya membuat Joseph mengalami gangguan saraf. Dia kemudian memutuskan untuk berlibur untuk mengurangi tekanan hidupnya. Setelah merasa baikan Joseph kembali meneruskan pendidikan kedokterannya dan lulus pada usia 23 tahun pada tahun 1950. Tidak hanya itu, Joseph juga kembali dianugrahi  "Certificates of Honours" dan memenangkan dua medali emas dalam bidang anatomi dan medali perak dalam bidang bedah kedokteran. Setelah lulus Joseph diterima menjadi anggota Royal College of Surgeons in Ireland (FRCS) di Dublin Irlandia. 

Munculnya Antiseptik 

Pada masa itu proses operasi yang dilakukan dokter bedah untuk mengobati sebuah penyakit sering menimbulkan infeksi pada tubuh hingga menyebabkan kematian. Dokter bedah harus menerima pasiennya meninggal akibat infeksi luka operasi atau luka bedah walaupun operasi berhasil dilakukan. Hal ini terkait dengan infeksi seperti sepsis (komplikasi infeksi) dan gangren, yakni jaringan mati yang disebabkan oleh infeksi atau kurangnya aliran darah. Di Rumah Sakit Edinburg tempat praktek Joseph, hampir 80% pasien juga meninggal karena kondisi ini. Para dokter saat itu percaya bahwa infeksi timbul secara spontan di dalam luka. Joseph tidak yakin dengan kondisi ini dan sebaliknya percaya bahwa infeksi bisa dihindari. 

Joseph mulai mengamati infeksi yang terjadi dari membandingkan pasien dengan patah tulang ringan dengan yang mengalamio patah tulang ganda. Joseph saat itu melihat pada pasien patah tulang ringan tidak perlu dibedah dan bisa langsung diluruskan kemudian digips. Beda perlakuan dengan pasien yang mengalami patah tulang ganda. Pasien ini patahan tulangnya merobek kulit dan lukanya tidak terlindung dari udara.  Dari sini Joseph mengambil kesimpulan bahwa infeksi terjadi karena ada mikroorganisme yang terbawa udara dan masuk ke dalam luka operasi.  Joseph mulai memperbaiki prosedur saat operasi bedah dilakukan. Kebersihan adalah hal yang wajib dilakukan sebelum dan sesudah operasi seperti mencuci tangan dan memakai pakaian bersih. Prosedur ini sempat ditertawakan oleh beberapa rekannya karena masih menganggap melakukan operasi bedah dengan pakaian yang sama dan terpapar darah sehabis operasi adalah lambang keberhasilan dokter bedah. 

Gelar Bangsawan

Di tahun 1860 di usianya yang masih 33 tahun Joseph diangkat menjadi Profesor dalam ilmu bedah di Glasgow. Dia juga semakin mendalami mikroorganisme yang merugikan melalui makalah-makalah Louis Pasteur. Joseph yang adalah anak seorang pengusaha anggur dan Pasteur seorang ahli fermentasi anggur sama-sama meyakini anggur berubah rasanya menjadi asam karena bakteri yang masuk melalui udara. Karena keyakinan inilah Joseph berusaha mencari cara untuk mencegah infeksi dengan menghancurkan bakteri yang masuk melalui udara. Joseph menggunakan antiseptik  untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup. Joseph mulai mengembangkan teknik antiseptiknya lewat berbagai eksperimen dan uji klinis hingga secara teratur menerbitkan temuannya.

Metode ini kemudian lambat laun diterima dan puncaknya saat Dokter dari Denmark dan Jerman menerapkan asas antiseptiknya dalam setiap operasi bedahnya. Angka kematian pasca bedah turun dari 80% menjadi hampir nol. Pengakuan demi pengakuan dia terima dari sesama dokter bedah di seantero Eropa saat itu. Pengakuan tertingginya saat Joseph diangkat jadi profesor dalam bidang pembedahan di Rumah Sakit King's College yang merupakan rumah sakit pendidikan besar dan pusat trauma utama yang berlokasi Denmark Hill, Camberwell di London Borough of Lambeth, Inggris Raya. Pengakuan ini juga sekaligus membawa dia dianugrahkan gelar Sir dari Ratu Victoria pada tahun 1883.

Akhir hidupnya

Joseph menikah dengan Agnes Syme yang merupakan anak dari Profesor James Syme pengawasnya saat magang di Edinburgh pada tahun 1856. Selama masa pernikahan Agnes ikut membantu menjadi asistennya yang andal. Tugasnya seperti membantu eksperimen dan menuliskan catatan-catatan dilakukan dengan tekun dan cermat. 

Joseph meninggal pada 10 Februari 1912 di kampung halamannya pada usia 84 tahun. Pemakamannya diadakan kebaktian umum besar-besaran yang diadakan di Westminster Abbey. Jenazahnya kemudian dipindahkan dari rumahnya dan dibawa ke Kapel St. Faith lalu dikubur di Pemakaman Hampstead di London. 

Sepanjang hidupnya Joseph sangat mencintai bidang ilmu yang dia geluti. Joseph menganggap seluruh hidup yang dia lakukan sebagai kebaktian kepada Tuhan. Talenta dan ketekunannya menuntun Joseph diakui oleh rekan sejawatnya. Penghargaan demi penghargaan seolah menjadi jawaban kalau hidupnya mampu berbicara dan bermanfaat bagi banyak orang.  Joseph Lister sudah menjadi perpanjangan tangan kasih Tuhan bagi umatnya di dunia. Tuhan memakai Joseph untuk memberkati manusia!