"Kamu adalah Pahlawanku!"

Sapaan LAI

Sekitar tahun 1987 saya mengikuti acara pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Yayasan Komunikasi Bina Kasih Jakarta. Acara berlangsung satu Minggu di kompleks Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta dan diikuti oleh berbagai utusan gereja serta organisasi kemahasiswaan Kristen.

Saya atas inisiatif pribadi berangkat sebagai mahasiswa aktivis di beberapa organisasi kemahasiswaan dan organisasi Gereja. Ongkos untuk pergi ke Jakarta memakai uang jatah makan bulanan saya. Pulangnya belum tahu darimana ongkosnya. 

Pelatihan ini tidak membayar dan penginapan juga gratis selama seminggu. Saya sebagai mahasiswa yang menggantungkan diri pada jatah bulanan yang 'super mepet" dari orang tua, jelas tidak akan mampu kalau harus membayar biaya pelatihan dan penginapan yang pasti mahal.

Sepanjang mengikuti pelatihan saya harus berjuang menguasai materi pelatihan sekaligus berpikir keras bagaimana mencari ongkos pulang ke Jogya. Saya sudah menyampaikan kondisi saya ke panitia penyelenggara, dan panitia menyatakan akan membantu mencarikan donatur.

Pada hari ketiga (kalau saya tidak salah) ada pembicara seorang Pendeta GKI yang baru lulus studi dari Amerika. Dia datang ke lokasi pelatihan bersama isteri dan anaknya yang masih kecil. Seusai memandu sebuah sesi, kami pun bertemu dan saling berjabat tangan. Dia langsung berkata kepada isterinya: "Ma, ini nih aktivis dari Yogya yang perlu didukung." Saya hanya tersenyum. Kemudian saya bersalaman dengan isteri Pak Pendeta tersebut. Ia memberi saya sebuah amplop berwarna putih, sambil berpesan: "Ini buat nambah ongkos pulang ke Yogya ya?"

Saat itulah saya menghayati makna seorang pahlawan, yaitu penolong di kala sangat kepepet. Saya merasa lega dan hilang rasa cemas tidak bisa pulang ke Yogyakarta. Stress beberapa hari pun langsung hilang. Sekarang saya bisa berfokus pada materi pelatihan. Gairah belajar jurnalistik serasa tidak ada pengganggu lagi. Hasilnya salah satu tulisan saya (setelah diterjemahkan oleh panitia) dapat dimuat di sebuah majalah berbahasa Inggris.

Pahlawan adalah orang yang sangat berjasa kepada kita di saat kita dalam kesulitan, kesusahan, cemas, dan nyaris tanpa pengharapan. Tentulah tak ada yang mengalahkan kepahlawanan Tuhan Yesus Sang Juruselamat. Dialah pahlawan sejati!

Program dan produk LAI yang hadir di masa pandemi, melalui berbagai media online, diharapkan dapat mendekatkan umat kepada Sang Pahlawan sejati.

Dalam kesesakan, kekhawatiran, dan ketidakpastian akan masa depan, serta berbagai kagalauan yang lain, pasti dapat teratasi dengan bertemu Dia Sang Pahlawan Sejati melalui pembacaan dan perenungan Alkitab.

Salam Alkitab untuk Semua.

Dr. Sigit Triyono