KENAIKAN TUHAN YESUS : Aku Siap Menjadi Saksi-Mu, Tuhan!

KENAIKAN TUHAN YESUS : Aku Siap Menjadi Saksi-Mu, Tuhan!

Lukas 24:44-53, TB

Kebangkitan Yesus tidak hanya menjadi sebuah peristiwa sukacita bagi para murid, melainkan menjadi sebuah proses pembentukan dan persiapan sebagai saksi-saksi Kristus. Berdasarkan narasi injil-injil, kita menemukan adanya waktu bagi Yesus yang tetap tinggal bersama para murid sejak kebangkitan-Nya hingga hari kenaikan-Nya ke sorga. Di dalam injil Lukas misalnya, sejak hari kebangkitan hingga hari kenaikan, Yesus tidak berdiam diri. Terdapat lanjutan narasi yang menunjukkan beberapa peristiwa atau tindakan yang Yesus lakukan terhadap para murid dimana semua itu bertujuan untuk meneguhkan hati para murid. 

Sahabat Alkitab, kita perlu mencermati rangakian masa raya Paskah yang seringkali, entah sadar maupun tidak, justru berhenti pada perayaan Paskah itu sendiri. Sungguh disayangkan bahwa tidak sedikit orang yang mengalami sukacita besar pada hari Paskah, namun perlahan mulai mengalami penurunan setelahnya. Hal ini tentu perlu dikritisi dan dimaknai bersama sebagai upaya pembentukan pengalaman beriman yang lebih menyeluruh. Berdasarkan Lukas 24:44-53 ini, kita menemukan pentingnya pemaknaan kebangkitan Yesus Kristus sebagai modal untuk bersaksi di dunia.

Yesus menggunakan waktu sejak kebangkitan hingga hari kenaikan-Nya untuk memperlengkapi para murid menjadi saksi-saksi-Nya ke seluruh dunia. Hal ini pun berlaku bagi kita yang hidup di masa sekarang. Artinya, peristiwa kebangkitan Kristus perlu terus-menerus kita maknai dan nikmati sebagai modal untuk memperlengkapi diri menjadi saksi Kristus. Sukacita dan pengharapan yang nyata dari kebangkitan Yesus tidak berhenti pada diri ktia sendiri, tetapi juga perlu disebarkan ke seluruh dunia, ke tempat dimana pun kita hadir.

Hari kenaikan Yesus ke sorga, bukanlah menjadi sebuah peristiwa keterpisahan antara Ia dengan para murid-Nya. Justru, pada hari itulah terjadi sebuah ‘kesempurnaan’ relasi yang membawa para murid untuk mengalami bentuk relasi dan kehidupan yang berikutnya. Kita dapat menyimpulkan bahwa pada hari ini para murid tidak lagi sama. Para murid juga telah diperlengkapi untuk memahami isi Kitab Suci. Mereka tidak lagi berstatus sebagai murid melainkan sebagai guru yang memberikan pengajaran. Mereka tidak lagi hidup sebagai orang-orang yang terus berlindung dibalik bahu Sang Guru, melainkan telah diutus sebagai saksi-saksi yang memberitakan kebenaran dan seruan pertobatan. Pada hari ini telah terjadi transformasi hidup bagi para murid di masa itu dan kita di masa sekarang. 

Hari kenaikan Yesus ke sorga perlu kita maknai dengan penghayatan yang mendalam dan pembentukan komitmen untuk mengalami transformasi di dalam Kristus. Sama seperti para murid yang diperlengkapi untuk memahami kitab suci, begitu jugalah kita diperlengkapi untuk semakin bertumbuh di dalam firman TUHAN. Sama seperti para murid yang diutus untuk menjadi saksi, begitu pula kita diutus mewartakan kebenaran firman TUHAN dalam hidup keseharian. Kenaikan Yesus ke sorga tidak menjadikan kita bersaksi sendirian, melainkan bersama dengan dan dalam Diri-Nya, Sang Firman yang hidup. Terdapat begitu banyak ruang yang dapat kita optimalkan untuk mewujudkan kasih dan sukacita dari kebangkitan Kristus. Beragam persoalan yang kita temui mulai dari dalam keluarga, gereja, masrayakat hingga hubungan dengan ciptaan TUHAN yang lain memerlukan pewartaan firman TUHAN. Di sanalah kita perlu megnhadirkan diri sebagai saksi-saksi Kristus. Apakah anda siap menjadi saksi-Nya?