// //

LAI dan Pulau Mansinam

LAI dan Pulau Mansinam

Lebih dari 12.000 orang hadir pada 5 Februari 2020 memadati "centrum" kompleks situs museum Ottow Geissler di Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Mereka adalah umat Kristen yang datang dari berbagai wilayah Papua Barat dan Papua bersama para tamu mitra Gereja dari berbagai kota di Indonesia dan luar negeri.

Kedatangan ribuan umat ini adalah untuk memperingati Injil masuk di Tanah Papua yang dibawa oleh Carl Williem Ottow (1826-1862) dan Johan Gottlod Geissler (1830-1870) pada 5 Februari 1835 atau 165 tahun lalu. Peristiwa ini menjadi bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan kehidupan rohani masyarakat Papua dan Papua Barat, yang membawa perubahan signifikan bagi kemajuan sosial kemasyarakatan secara umum.

Setiap tahun selalu diselenggarakan peringatan peristiwa sangat bersejarah ini, dan setiap lima tahun dirayakan secara besar-besaran. Perayaan tahun ini dikemas dalam bentuk ibadah khusus dengan berbagai unsur kreatif adat budaya asli dan modern serta kotbah bertemakan Pekabaran Injil.

Perayaan ke-165 ini lebih istimewa karena melibatkan Lembaga Alkitab Indonesia yang meluncurkan buku Pedoman Penafsiran Alkitab (PPA) Kejadian. Buku ini terutama diperuntukkan bagi para tenaga penerjemah Alkitab ke berbagai bahasa daerah di Indonesia. Namun juga akan sangat menolong para hamba Tuhan dalam memahami Alkitab versi bahasa aslinya (Ibrani, Aram dan Yunani).

Penerbitan buku PPA Kejadian adalah hasil kerjasama LAI dengan Yayasan Kartidaya dan didukung oleh Wicliffe Amerika. PPA Kitab Perjanjian Lama yang lain diterbitkan dalam bentuk digital untuk memudahkan diakses oleh semakin banyak hamba Tuhan yang membutuhkan. Buku PPA Perjanjian Baru sudah lebih dahulu diterbitkan dan dapat diperoleh melalui website LAI.

Peringatan Injil masuk ke Tanah Papua atau sering dikenal dengan hari ulang tahun Pekabaran Injil (HUT PI) ke-165 ini menjadi awal kerjasama konkret LAI dengan GKI di Tanah Papua dan Pemerintah Provinsi Papua Barat. Selanjutnya akan diikuti berbagai program  "Bible Engagement" dengan memanfaatkan semua fasilitas di Pulau Mansinam.

Kerjasama ini menjadi keniscayaan sehubungan dengan pengembangan Pulau Mansinam sebagai pusat wisata rohani yang akan dikembangkan secara terus-menerus. Tidak hanya sebagai tempat perayaan HUT PI, namun diharapkan menjadi sarana umat untuk lebih menghayati dan menerapkan nilai-nilai Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Diskusi dan audiensi LAI dengan pimpinan Gereja serta Pemerintah Provinsi Papua Barat sudah dilakukan secara intensif. LAI juga mengajak serta Ikatan Keluarga Toraja di Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari untuk turut aktif dalam arak-arakan bersama pelayanan Alkitab di Tanah Papua.

Keadilan, kedamaian dan kesejahteraan yang menjadi cita-cita bersama setiap insan di pelosok negeri kiranya akan semakin terwujud, melalui penghayatan dan implementasi nilai-nilai yang terkandung di dalam Alkitab.

Oleh Sigit Triyono (Sekum LAI)

Salam Alkitab Untuk Semua