LAI dan Sidang Raya XVII PGI 2019

LAI dan Sidang Raya XVII PGI 2019


Tanggal 8-13 Nopember 2019 bertempat di Waingapu Kabupaten Sumba Timur - NTT, berlangsung Sidang Raya XVII PGI 2019. LAI diundang dan hadir sebagai mitra kerja PGI.
     
Sepanjang mengikuti acara dari pembukaan, kebaktian-kebaktian, sidang-sidang seksi sampai sidang-sidang pleno, LAI mempunyai kesempatan untuk turut serta berkontribusi memperkuat arak-arakan gerakan oikumene dalam praksis di Indonesia. Beberapa catatan berikut menegaskan hal itu.
     
Pertama, forum ini bagi LAI adalah forum untuk menyapa dan memperkuat relasional dengan 91 sinode anggota PGI. Dengan relasi yang lebih baik, maka sinergisitas kemitraan menjadi lebih dikuatkan.
     
Kedua, ada kesempatan membaca dan mendengar berbagai pergumulan, tantangan, serta aspirasi gereja-gereja di Indonesia dalam menjalankan mandat persekutuan, pelayanan dan kesaksian di tengah zaman yang terus berubah cepat. Hal ini dapat menjadi referensi membangun kemitraan yang lebih konkret dan saling memberdayakan.
     
Ketiga, dapat menangkap suasana kebatinan peserta sidang raya melalui percakapan formal maupun informal demi membangun semangat oikumene di Indonesia dan menjawab berbagai tantangan yang tidak semakin sedikit. Ini juga dapat menjadi referensi dalam membangun kemitraan ke depan.
     
Keempat, di sela-sela acara yang begitu padat masih ada peluang untuk melakukan tanda tangan kesepakatan kerjasama LAI dengan sinode gereja anggota PGI. Setelah diskusi mendalam dengan Ketua Sinode Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan (GPIBK) akhirnya pada 12 November 2019 LAI dapat melakukan penandatanganan MOU dengan GPIBK.
     
Kelima, untuk memperkuat sinergisitas maka bila bertemu dengan beberapa utusan sinode gereja yang sudah melakukan penandatanganan MOU dengan LAI, salah satu topik percakapan adalah rencana tindak lanjut MOU dengan program yang lebih konkret. Enam mandat LAI yang tercantum dalam MOU menjadi acuan utama.
     
Keenam, berkenalan, berdiskusi dan menjajaki kerjasama dengan sesama mitra PGI yang hadir dalam sidang raya ini. Bahkan LAI dapat mengkonkretkan rencana kerjasama dalam bentuk Seminar Penerjemahan Alkitab dengan gereja-gereja di Timor Leste pada akhir November ini, yang akan dilanjutkan dengan penandatanganan MOU.
     
Ketujuh, ini menyangkut tempat diselenggarakannya Sidang Raya XVII PGI, yaitu Pulau Sumba. Menjadi semakin memahami dari dekat dan dari dalam keberadaan Pulau Sumba dengan segala keindahan alamnya, sekaligus berbagai kompleksitas masalah hidup masyarakatnya. Berbagai data dan realitas yang ada dapat digunakan sebagai pertimbangan program LAI ke depan.
     
Kehadiran LAI sebagai mitra dalam Sidang Raya XVII PGI merupakan bentuk praksis memperkuat gerakan oikumene di Indonesia bersama gereja-gereja anggota PGI dan para mitranya. Tentu hasil-hasil keputusan Sidang Raya XVII PGI 2019 yang nantinya akan diterbitkan juga akan menjadi acuan bersama PGI - LAI ke depan.
     
Sore ini, 13 November 2019 akan dilantik Majelis Pertimbangan (MP), Badan Pengawas Perbendaharaan (BPP), dan Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI periode 2019-2024 yang sudah mendapat kepercayaan dari Sidang Raya XVII PGI.

Selamat menjalankan amanah bagi semua yang sudah terpilih. Kiranya Tuhan selalu memberikan kekuatan dan kebijaksanaan dalam memimpin gerakan oikumene di Indonesia.

Salam Alkitab Untuk Semua