MASA-MASA TAHUN GEREJA

MASA-MASA TAHUN GEREJA

 


Perayaan peristiwa-peristiwa utama dalam kehidupan dan pelayanan Yesus merupakan bagian penting dalam ibadah Gereja. Perayaan peristiwa-peristiwa itu dibagi dalam beberapa masa, yang merupakan masa-masa suci untuk menyembah Tuhan. Tema-tema pemberitaan dan pengajaran gereja pun disesuaikan dengan masa-masa ini. 

Ada enam masa dalam satu Tahun Gereja, yakni masa Adven, masa Natal, masa Epifani, masa Lent (atau masa Saum, yaitu masa puasa), masa Paskah dan masa Pentakosta. Setiap masa diberikan warna yang khas, yang masing-masing mempunyai maknanya sendiri. Biasanya helai-helai kain dengan warna-warna yang khas itu dipasang pada mimbar, pada altar atau meja sakramen, dan begitu juga warna stola para petugas gereja disesuaikan dengan masa yang sedang berlangsung itu.

Waktu yang tepat dari masa-masa ini tidak sama dalam berapa tradisi Gereja, terutama dalam tradisi Gereja Timur. Untuk Gereja Timur, tahun liturginya dimulai pada tanggal 1 September. Namun yang terutama kita bicarakan di sini adalah yang lazimnya diikuti di Gereja Barat, sebab kita di Indonesia walaupun terletak di timur, merupakan bagian dari Gereja Barat. Sebabnya ialah karena sebagian besar gereja-gereja yang ada di Indonesia sekarang ini adalah hasil kerja penginjil-penginjil dari Gereja Barat. (Walaupun yang pertama memberitakan Injil dan mendirikan gereja di Indonesia adalah penginjil-penginjil dari Gereja Timur, yaitu orang-orang Arab dan Persia Kristen yang datang ke Indonesia jauh sebelum kedatangan orang Eropa. Tetapi gereja-gereja yang mereka dirikan di Nusantara sudah tidak ada lagi.) Yang termasuk Gereja Barat di Indonesia adalah Gereja Katolik, Gereja Anglikan, dan berbagai denominasi Gereja Protestan, termasuk Adven, Baptis dan Pentakosta, sedangkan yang termasuk Gereja Timur adalah Gereja Ortodoks.  

Di samping keenam masa tersebut ada juga hari-hari raya Kristen, yaitu Hari Raya Natal, Hari Nama Yesus, Hari Epifani, Hari Baptisan Yesus, Hari Transfigurasi Yesus, Hari Raya Paskah, Hari Kenaikan, Hari Pentakosta, Hari Trinitas Kudus, dan Hari Kristus Raja. Di samping hari-hari raya itu, beberapa denominasi Gereja juga merayakan Hari Reformasi, dan Hari Perayaan Semua Orang Kudus.

Masa-masa dan hari-hari raya ini disesuaikan dengan jalan kehidupan Yesus di bumi, mulai dengan persiapan bagi kelahirannya pada masa Adven, lalu kelahirannya sendiri pada hari Natal, perjalanan para Orang Majus pada waktu Epifani ketika mereka mengikuti bintang Betlehem, persiapan bagi penderitaan dan kematian Yesus pada masa Lent, dan Minggu Suci, kebangkitan Yesus dari kematian pada waktu Paskah, dan kenaikan-Nya ke surga. Setelah hari Kenaikan, orang-orang percaya memperingati turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta dan ini merupakan masa untuk mempertebal hubungan mereka dengan Kristus.

Tahun gereja berawal dengan Masa Adven  yang dimulai pada hari Minggu keempat sebelum hari Natal. Masa Adven berlangsung selama empat minggu, dan merupakan masa pengharapan dan penantian yang penuh sukacita, persiapan bagi umat menjelang saat yang indah ketika Yesus, Anak Allah, datang ke bumi dan berdiam di tengah-tengah manusia yang biasa. Namun bukan hanya kedatangan-Nya yang pertama itu yang dinantikan, pada masa Adven umat kristiani juga khususnya merenungkan dan menanti-nantikan kedatangan-Nya yang kedua kali. Tema dan ajaran gereja pada masa Adven diarahkan pada persiapan umat bagi kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Karena itu dalam beberapa tradisi gereja, terutama Gereja Timur, masa Adven adalah juga masa pertobatan, puasa dan penyesalan akan dosa-dosa. Warna masa Adven adalah biru atau violet, yaitu warna raja, guna menyambut kedatangan sang Raja. Masa Adven berakhir pada hari menjelang malam tgl. 24 Desember. 

Sedangkan Masa Natal merupakan masa yang singkat, yang dimulai pada tanggal 25 Desember, yaitu hari Natal, dan berlangsung selama 12 hari hingga masa Epifani. Dalam masa Natal ini terdapat hari Nama Yesus. Natal merupakan masa ucapan syukur bagi kebaikan Allah. Warna masa Natal adalah putih atau kuning emas, yang melambangkan kesucian dan suka cita. Warna-warna ini digunakan selain untuk hari Natal juga untuk hari Paskah. 

Masa Epifani dimulai pada tanggal 6 Januari, yang menurut tradisi adalah hari ketika orang-orang majus dari Timur datang ke Betlehem guna menyembah Yesus, yang waktu itu masih bayi. Masa Epifani sendiri dimulai dengan hari raya Epifani pada tgl. 6 Januari, ketika umat kristiani merayakan bagaimana Allah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia di dalam Yesus Kristus. Epifani merupakan masa ibadah, sewaktu seluruh umat manusia diajak supaya mengikuti para Orang Majus untuk mencari dan menyembah Yesus. Sebab, pada masa Epifani, kita mengenang juga bagaimana Allah berkenan mengulurkan tangan-Nya kepada orang-orang yang bukan umat pilihan-Nya yang mula-mula, ketika Ia memimpin para Orang Majus datang kepada Yesus. Warna Epifani adalah hijau, yaitu warna pembaharuan dan pertumbuhan. Namun ada Gereja-gereja yang tidak merayakan masa Epifani secara khusus, dan menganggap masa itu sebagai masa ordinair (dari ordinal, minggu-minggu yang dihitung) yaitu masa biasa. Masa ordinair ini dalam Gereja-gereja itu dilanjutkan lagi setelah Pentakosta.

 Masa Lent mulai pada hari Rabu Abu (yang warnanya abu-abu), empat puluh hari sebelum Paskah, dan merupakan masa untuk melakukan introspeksi tentang diri sendiri serta kontemplasi tentang rencana Allah. Empat puluh hari ini mengikuti masa Tuhan Yesus berada di padang pasir ketika Ia dicobai oleh Iblis. Bagi orang-orang Kristen, ini adalah masa pertobatan, untuk menyingkirkan dosa dari kehidupan mereka dan menyalibkan keinginan-keinginan duniawi sewaktu mereka merenungkan makna penderitaan dan kematian Yesus pada masa Minggu Suci dan khususnya pada hari raya Jumat Agung. Warna Lent adalah ungu, atau di Gereja-gereja tertentu warna violet. Warna-warna ini melambangkan penderitaan.

Masa Paskah dimulai dengan hari Minggu Paskah. Hari Paskah sendiri dirayakan pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahun. Hari Paskah jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama sesudah equinox pada tgl. 21 Maret (Equinox adalah saat ketika matahari berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga siang hari dan malam hari sama panjangnya di seluruh dunia, yaitu 12 jam). Itu berarti hari Minggu Paskah dapat jatuh antara tgl. 22 Maret dan 25 April, tergantung kapan terjadinya bulan purnama pada tahun yang bersangkutan. Hari Paskah adalah perayaan penuh sukacita, mengenangkan kebangkitan Yesus dari kematian. Masa ini ditandai dengan puji-pujian sewaktu orang-orang Kristen memuliakan Kristus yang bangkit itu. Masa Paskah berlangsung sampai hari raya Pentakosta. Warna Paskah adalah putih atau kuning emas, warna yang digunakan juga untuk Natal.

Masa Pentakosta dimulai dengan hari raya Pentakosta, pada hari Minggu, lima puluh hari setelah hari raya Paskah. Pada hari raya Pentakosta umat kristiani merayakan turunnya Roh Kudus dari surga. Sedangkan masa Pentakosta merupakan suatu masa pekabaran Injil, masa menjangkau orang-orang lain, sewaktu orang-orang Kristen dengan kuasa Roh Kudus bersaksi kepada orang-orang lain di seluruh dunia. Warna Pentakosta adalah merah. Merah melambangkan kehadiran Allah. 

Masa-masa dan hari-hari raya dari masa Adven sampai hari Kenaikan memberikan kesempatan kepada jemaat baik secara perorangan maupun secara bersama untuk mendalami peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus, mulai dari kelahiran-Nya, merenungkan pelayanan-Nya dan pengajaran-Nya, kemudian penderitaan dan kematian-Nya di salib, yang disusul dengan kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya, dan  turunnya Roh Kudus. Itu semua dirayakan dan direnungkan maknanya dalam kehidupan orang percaya untuk memperkuat persekutuan mereka dengan Tuhan dan dengan sama sendiri. 

Setelah masa Pentakosta, Gereja memasuki masa “ordinair” (kembali). Masa biasa ini kadang-kadang diberi warna hijau pudar. Namun beberapa tradisi gereja membagi masa ini ke dalam masa Pentakosta (sampai hari Minggu terakhir yang kedua pada bulan Agustus), dan masa Kerajaan, mulai hari Minggu terakhir bulan Agustus sampai masa Adven. Pada masa ini Gereja terus memusatkan perhatiannya pada misi gereja untuk menjadi terang dunia dan menyampaikan berita Injil kepada orang lain. 

 

Ditulis oleh: P.G. Katoppo