“MengIndonesiakan Indonesia”

“MengIndonesiakan Indonesia”

 

Kita harus memahami terlebih dahulu tentang Indonesia secara umum. Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan penduduk berjumlah 263 Juta. Pulau-pulau berjumlah 17.000an. Suku bangsa berjumlah 1.340. Bahasa daerah tecatat setidaknya ada 719 bahasa. Agama dan kepercayaan beraneka ragam: Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu dan Penghayat Kepercayaan. Keberagamanan adalah fakta tak terbantahkan di Indonesia.
     
Ada empat pemersatu bangsa Indonesia, yaitu (1) kesepakatan dalam Soempah Pemoeda: Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA; Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA, Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA. Djakarta, 28 Oktober 1928. (2) UUD 1945 yang mengatur ketatanegaraan NKRI. (3) Lima sila dalam Pancasila, dan (4) Penghayatan dan implementasi bersama prinsip Bhineka Tunggal Ika.
     
Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah hasil perjuangan bersama seluruh bangsa Indonesia, tanpa memandang golongan, suku, agama dan berbagai macam unsur. Kebersamaan, kebersatuan dan keberanian bersama ini yang menjadi kunci sukses menjadikan Indonesia merdeka.
     
Indonesia adalah negara hasil kesepakatan diantara pendiri bangsa ini yang mewakili seluruh bangsa Indonesia. MengIndonesiakan Indonesia adalah upaya untuk menjaga kesepakatan tersebut tetap eksis di antara seluruh bangsa dan seluruh generasi. MengIndonesiakan Indonesia adalah juga berarti perjuangan untuk mewujudkan VISI Indonesia. 
     
Orang Kristen sebagai bagian tak terpisahkan dari Indonesia sejak jaman sebelum merdeka sudah dan akan tetap terus berjuang demi mewujudkan VISI bersama, yaitu: “Pemerintah negara Indonesia yang (1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan (2) untuk memajukan kesejahteraan umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
     
Salah satu bukti perjuangan yang dilakukan oleh orang Kristen dalam upaya kemerdekaan Indonesia, lihatlah di Taman Makam Pahlawan dan di berbagai buku sejarah, ada banyak nama orang Kristen disana. Setelah Indonesia merdeka, ada banyak organisasi Kristen yang berdiri, ada banyak gereja yang berdiri, ada banyak sekolah, rumah sakit, panti asuhan, panti werdha, dan berbagai organisasi sosial lain yang berdiri, juga ada partai Kristen yang aktif berperan dalam pembanguan negeri ini. Semua ini menandakan bahwa MengIndonesiakan Indonesia terus diperjuangkan oleh orang Kristen melalui berbagai upaya secara proaktif, positif, inovatif, dan dengan tetap kritis dalam setiap langkahnya.
     
Wujud nyata partisipasi aktif orang Kristen di Indonesia yang berjumlah kurang lebih 26,3 Juta (10% penduduk Indonesia) adalah pendirian Lembaga Alkitab Indonesia pada 9 Februari 1954. Lembaga ini berdiri dalam rangka menjalankan dua mandat negara: (1) Membangun mental spiritual warga negara yang beragama Kristiani, dan (2) Pelestarian bahasa-bahasa daerah di Indonesia.
     
Untuk menjalankan kedua mandat negara di atas, Lembaga Alkitab Indonesia menjabarkannya dalam enam tugas utama: (1) Penerjemahan Alkitab dan bagian-bagiannya, (2) Pencetakan dan Penerbitan Alkitab dan bagian-bagiannya, (3) Penyebaran Alkitab dan bagian-bagiannya ke seluruh negeri, (4)  Upaya menjadikan Alkitab sebagai peoman hidup umat Kristiani, (5) Advokasi Alkitab, dan (6) Pelayanan dan kesaksian Alkitab untuk umat di Indonesia.
     
Lembaga Alkitab Indonesia adalah lembaga yang melayani umat Tuhan di Indonesia dan bekerja di bawah payung Undang-undang dan hukum yang berlaku di negeri ini. Artinya semua yang dilakukan LAI adalah upaya orang Kristen di dalam mewujudkan Visi bersama bangsa Indonesia yang “berdaulat, adil dan makmur”.
     
Tantangan bangsa Indonesia adalah tantangan bersama orang Kristen. Tidak ada alasan bagi orang Kristen untuk tidak berjuang bersama bangsa ini. Tidak ada alasan bagi siapapun yang meragukan upaya-upaya proaktif, positif, inovatif dan kritis orang-orang Kristen di Indonesia dalam berpartisipasi membangun bangsa ini. Inilah arti MengIndonesiakan Indonesia dari kacamata orang Kristen.
MERDEKA!!
Oleh Sigit Triyono (Sekum LAI)

Salam Alkitab Untuk Semua