// //

Menjadi Pembawa Kabar Baik

Menjadi Pembawa Kabar Baik

 

Kitab Injil Yohanes pasal 20 mencatat Maria Magdalena menjadi saksi mula-mula bahwa Yesus telah bangkit. Ia kemudian membagikan kabar sukacita itu kepada para murid yang lain. “Aku telah melihat Tuhan!” Para murid terkejut, dan pada awalnya sempat ragu. Namun Tuhan Yesus sendiri yang meneguhkan kesaksian Maria Magdalena dengan kehadiran-Nya di tengah-tengah mereka.

Namun, masih ada satu yang belum percaya akan kebangkitan Kristus. Orang tersebut adalah Tomas. Tomas mewakili perasaan dari banyak manusia, yang belum percaya kalau tidak melihat bukti yang bisa didengar, dilihat dan diraba. Terlebih manusia modern, yang tidak percaya hal-hal yang sifatnya tidak rasional, di luar nalar. Bagaimana mungkin orang yang sudah mati bisa bangkit? Sekali lagi Tuhan hadir, mengatasi ruang dan waktu, untuk menjawab keraguan hati Tomas. Kedatangan-Nya melegakan hati Tomas, meneguhkan iman percayanya dan menguatkan semangatnya. 

Kabar baik memang harus diteruskan, diberitakan, dibagikan. Berlawanan dengan kabar buruk yang mendatangkan ketakutan dan kegalauan, kabar baik memberi kelegaan, menyegarkan pikiran, membangun semangat, membangkitkan harapan dan meneguhkan iman. Siapapun bisa menjadi rekan sekerja Allah untuk menyampaikan Kabar Baik. Tuhan dapat memakai siapa pun menjadi alat menyebarkan berita sukacita. Karena setiap manusia pada dasarnya diciptakan Allah untuk membawa kabar baik, yaitu berita damai sejahtera, berita keselamatan. 

Kisah Maria Magdalena yang membawa kabar baik dan keraguan hati Tomas diceritakan dengan begitu hidup oleh Ibu Puji, seorang tuna netra warga GKJ Jakarta. Sejak lama, Ibu Puji dalam segala keterbatasannya belajar mencintai Kitab Suci dan membagikan berkat Kabar Baik yang didengar dan dipelajarinya kepada orang lain melalui dongeng. Moto hidupnya: Mendongeng dengan hati. Bagaimana Ibu Puji membacakan Alkitab Braille dan mendongeng untuk keluarga, dapat dilihat di Instagram LAI:

https://www.instagram.com/p/B_XvFCmJpmV/

Sahabat Alkitab, jika Ibu Puji saja memiliki semangat yang begitu besar membagikan kabar baik kepada sesama, kita pun semestinya demikian. Karena kita pun dipanggil Tuhan untuk menjadi pembawa Kabar Baik. Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" (Roma 
10:15b).

Selamat menjadi pembawa kabar baik