MUJIZAT DI TENGAH KELUARGA KITA

MUJIZAT DI TENGAH KELUARGA KITA

 

Tidak baik bila manusia itu seorang diri saja, itulah perkataan Tuhan, maka diciptakanlah perempuan untuk mendampingi manusia pertama. Artinya sejak awal Tuhan memang menciptakan manusia bukan untuk hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan manusia lainnya.

Kehadiran sepasang manusia pertama ini, dianggap sebagai lahirnya juga konsep keluarga yang pertama.

Dari keduanya, mengalirlah kisah-kisah keluarga lainnya. Keluarga Nuh yang berjuang menghadapi air bah, keluarga Abraham yang harus meninggalkan Ur Kasdim untuk memenuhi perintah Tuhan,  Yakub dan keluarganya yang berjuang menghadapi badai kelaparan,  Musa dan keluarganya yang rela terpisah, karena tugas membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, Nabi Hosea dan keluarga yang rela dipakai Allah untuk menggambarkan ketidaksetiaan Israel. Di perjanjian Baru kita temui, Timotius yang dididik dalam warisan iman Ibu dan neneknya, Keluarga Ananias dan Safira yang tidak jujur terhadap harta mereka dan banyak lagi. Kisah-kisah keluarga tersebut penuh dengan perjuangan. Mereka mengalami mujizat pertolongan Tuhan tetapi juga ada penghukuman yang harus dipikul. Hal mendasar  yang kita pelajari adalah ketaatan mereka terhadap pimpinan Tuhan yang akhirnya membawa mereka mengalami janji Tuhan.

Masing-masing keluarga memiliki dinamikanya sendiri-sendiri. Ada suka dan duka, ada rukunnya tapi ada juga ribut-ributnya. Ada derai air mata ketika harus kehilangan anggota keluarga. Ada kekalutan saat pergumulan hebat menghadang dan tidak menunjukkan adanya peluang harapan untuk keluar dari sana dan ada sukacita ketika keberhasilan hadir

Tetapi bila kita bersedia melihat kembali berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidup keluarga kita, pasti ada rasa takjub karena ternyata kita mampu melewati pergumulan tersebut. Melewati masa pandemic sekarang ini tentu tidak mudah. Seluruh anggota keluarga berjuang untuk mampu beradaptasi. Anak-anak kita berjuang untuk belajar secara online, Ayah-Ibu berjuang menjaga kondisi keluarga tetap harmonis. Kemampuan keluarga kita melewati berbagai pergumulan tersebut adalah mujizat  yang Tuhan kerjakan.

Sebagaimana dari awal Tuhan tidak membiarkan manusia  hidup di dunia ini sendirian, Tuhan juga menghadirkan keluarga-keluarga lain disekitar kita untuk dapat saling menopang. Mujizat pertolongan Tuhan itu akan terus terjadi sepanjang kita dan keluarga juga mempersembahkan ketaatan kepadaNya.

 

1 Tawarikh 17 : 27

Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hambaMu ini, supaya tetap ada di hadapanMu untuk selama-lamanya. Sebab apa yang Engkau berkati ya Tuhan, diberkati untuk selama-lamanya.”