Pdt. Dr. Henriette Tabita Lebang Perempuan Pertama yang Menjabat Ketua Umum Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)

Pdt. Dr. Henriette Tabita Lebang Perempuan Pertama yang Menjabat Ketua Umum Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)

 

Setelah hampir sebulan terjadi kekosongan Ketua Umum Pengurus LAI, rapat Organ Yayasan LAI dalam rapatnya Jumat, 29 Januari 2021 secara bulat memilih  Pdt. Dr. Henriette Tabita Lebang, MA. sebagai Ketua Umum Pengurus Yayasan LAI periode transisi 2021-2023 menggantikan Almarhum Pdt. Dr. Ishak Pamumbu Lambe yang meninggal dunia pada 31 Desember 2020 di Rantepao, Toraja.

Ibu yang akrab disapa Ery Lebang ini, bukanlah sosok yang asing bagi LAI, karena beliau pernah duduk dalam jajaran Pembina YLAI periode 2003-2008. Begitu juga soal kiprahnya dalam tugas kegerejaan, baik lokal dan nasional maupun internasional kapasitas dan kemampuan, serta kompetensinya tidak diragukan lagi. Jabatan sebagai orang pertama yang pertama bukan sebagai Ketua Umum Pengurus LAI saja, tetapi juga saat beliau menjabat sebagai perempuan pertama yang dipercayakan untuk melaksanakan beberapa tugas kegerejaan, yakni: Kepala Biro Pelayanan Wanita Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) (1984-1986); Wakil Sekjen Christian Conference of Asia, CCA atau Dewan Kristen di Asia (1991 – 2001); Ketua I Bidang Pembinaan dan Pekabaran Injil, Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja (2001-2006); Direktur Institut Teologi Gereja Toraja (2006 – 2010); Sekjen CCA (2010-2015); Anggota Executive Committee World Council of Churches (WCC) atau Dewan Gereja-gereja Sedunia (2013 – 2017) yang berkantor di Jenewa, Swiss; Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, PGI (2014 – 2019); dan Ketua Majelis Pertimbangan PGI (2019 – sekarang).

Ery Lebang lahir di Makassar 11 Oktober 1952.  Ayahnya bernama Pdt. Junus Bunga Lebang termasuk generasi pertama Pendeta Gereja Toraja. Ibunya bernama Adolfina Palamba adalah seorang guru. Ibunya pernah menjadi Kepala Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Kristen Rantepao. Ery adalah anak pertama dari lima bersaudara. Seorang dari saudaranya berjenis kelamin laki – laki yaitu Onesimus Palamba Lebang dan empat perempuan yaitu Madeleine Ester, Apriani Lidia dan Junita Eunike Lebang. Tahun 1980 Ery menikah dengan Ralph Donald Manahara Hutabarat dan dikaruniai dua anak perempuan. Anak pertama bernama Dorothea Hutabarat yang menikah dengan Mehmet Isitmez dan dikaruniai 2 anak yakni Rona Hasianna dan Ardan Dannari. Sedangkan anak kedua bernama Cita Lanrianna Hutabarat yang menikah dengan Honris Lumban Gaol dan dikaruniai dua orang anak yakni Araya Tikulimbunna dan Sahala Sangkamadeha Lumban Gaol.

Ia menempuh pendidikan dasar di SD Elim Makassar, ketika itu ayahnya bertugas sebagai pendeta di Makassar. Tahun 1963, ketika duduk di kelas 4, Ery pindah ke Toraja mengikuti ayahnya yang terpilih dalam Sidang Sinode Gereja Toraja sebagai Sekretaris Umum Komisi Usaha GerejaToraja (sekarang Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja). Di Rantepao ia melanjutkan sekolah di SD 1 Rantepao dan lulus 1965. Ia kemudian melanjutkan sekolah ke SMP Kristen Rantepao, lulus 1968 dan SMA Kristen Rantepao. Pada tahun ketiga di SMA, Ery pindah ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1971. Ia kemudian melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta dan lulus pada tahun 1977. Tahun 1986, Ery diutus oleh PGI untuk melanjutkan studi S2 dan S3 ke Presbyterian School of Christian Education (PSCE) di Richmond, Virginia, USA. Beliau mendapat gelar Master of Arts (MA) tahun 1987 dan Doctor of Education (EdD) tahun 1991.

Meskipun bukan menjadi pendeta perempuan pertama yang ditahbiskan di Gereja Toraja, namun perjuangannya bersama perempuan berpendidikan teologi lainnya untuk dapat melayani di gereja membuahkan hasil. Karena studi, Ery baru ditahbiskan menjadi Pendeta Gereja Toraja Maret 1992. Ia ditahbiskan setelah melalui ujian kelayakan menjadi Pendeta GerejaToraja yang diadakan di Gereja Toraja Jemaat Kramat Jakarta Utara.  Ketika itu Ery menjadi pendeta tugas khusus yang melayani CCA, demikian juga di PGI.

Melihat kesetiaan dalam melayani gereja Tuhan, Pdt. Ery Lebang layak dijadikan inspirasi terlebih khusus bagi kaum perempuan. Sebagai perempuan, ia mengedepankan pentingnya menumbuh kembangkan kemitraan antara laki – laki dan perempuan, baik dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Itu dilakukan Ery agar masyarakat  dapat mengatasi diskriminasi berbasis gender.
Ery meskipun menduduki jabatan sebagai pimpinan pada berbagai lingkup pelayanan, namun Ery Lebang tidak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan ibu dalam keluarga.

Ery Lebang memaknai dirinya sebagai hamba Tuhan, karena itu dalam berkarya ia percaya akan campur tangan Allah mengarahkan hidupnya dalam tugas – tugas yang dipercayakan kepadanya. Satu hal yang menjadi prinsipnya bahwa ia tidak pernah mempromosikan dirinya untuk maju dalam jabatan yang dia emban.

Kiranya dibawah kepemimpinan beliau dan dalam penyertaan Tuhan, LAI akan semakin mampu menjalankan mandatnya dan semakin mampu menghadapi tantangan ke depan. Semoga dengan kepemimpinan beliau akan memberi warna baru di LAI, khususnya bagaimana menghadirkan Kabar Baik di tengah-tengah keluarga, di mana sosok perempuan menjadi tiang dan pondasi utaman dalam setiap rumah tangga. Selamat melayani agar Firman Tuhan hadir bagi semua orang.

Tugas lain yang pernah diembannya antara lain:

• Anggota Joint Working Group WCC and Pontifical Council for Christian Unity (Vatican), (2007 – 2013)

• Anggota Pembina Lembaga Alkitab Indonesia (2006 – 2010)
Anggota General Committee and Executive Committee CCA (2005 – 2010)

• Anggota CCA – FABC (Federation of Asian Bishops’ Conference) Joint Program (2005 – 2010)

• Anggota CCA – FABC (Federation of Asian Bishops’ Conference) Joint Program (2005 – 2010)

• Wakil Presiden World Alliance of Reformed Churches (2004 – 2010)
Wakil Ketua Advisory Group on Church and Ecumenical Relations WCC (1999 – 2006)

• Anggota Asia Working Group WCC (1994 – 1998) Co-Moderator Frontier Internship in Mission, FIM (1997 – 2000)

• Anggota Executive Committee Association of Christian Institute for Social Concerns (ACISCA) (1992 – 1994)

• Anggota Commission on Education Sub – unit on Renewal and Congregational Life WCC (1984 – 1991)

• Anggota International Committee for World Day of Prayer (1984 – 1986) Anggota General Committee Asian Church Women’s Conference, ACWC (1980 – 1985).
 

Sumber : dirangkum dari http://www.kabarpemuda-id.com