Pdt. Stephen Tong:  Alkitab adalah Satu-satunya Kebenaran yang Nyata

Pdt. Stephen Tong: Alkitab adalah Satu-satunya Kebenaran yang Nyata

 

Seperti anak-anak pada umumnya,  sewaktu kecil saya memiliki begitu banyak cita-cita. Sejak bisa membaca, saya senang memperdalam wawasan dengan begitu banyak pengetahuan yang saya anggap baik dan bermutu. Saya biasa menghabiskan waktu untuk merenung, bertanya dan berpikir mengenai berbagai hal yang saya baca dan saya lihat. Rasa penasaran dan ingin tahu selalu hadir dan menggebu-gebu di hati saya. 

Hal yang sama saya alami ketika saya membaca Alkitab. Ada rasa ingin tahu yang begitu kuat untuk mempelajarinya. Begitu besar rasa penasaran saya, dalam satu hari saya biasa membaca Alkitab tujuh hingga delapan pasal. Saya percaya, Alkitab yang saya kenal waktu kecil itu memiliki kebenaran dan baik untuk dibaca. 

Namun, rasa penasaran dan haus akan pengetahuan membawa saya kepada kesesatan. Pada usia remaja, saya menyangkal segala kebenaran yang saya percayai di dalam Alkitab. Saya menganggap apa yang diajarkan oleh agama selama ini merupakan kebohongan. Pada masa itu, saya demikian terpengaruh oleh ajaran-ajaran dari kelompok ateisme, liberalisme, dan komunisme. Segala ajaran yang mereka ajarkan selalu saya anggap sebagai kebenaran. Sebaliknya, apa yang agama dan Alkitab ajarkan adalah hal yang kuno dan tidak bermutu. 

Ternyata Tuhan berkehendak lain. Ia tidak ingin saya tenggelam di dalam kepalsuan dan kebodohan. Ia memakai seorang hamba-Nya untuk menegur dan memperingatkan saya agar kembali kepada-Nya. Sapaan Tuhan tersebut saya rasakan melalui khotbah-khotbah hamba-Nya yang mengingatkan dan menegur diri saya. Bukan hanya sekali saja, tetapi berkali-kali khotbah yang dibawakan oleh hamba-Nya melalui Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) tersebut membangkitkan dan membebaskan saya dari kesesatan dunia. 

Sejak saat itu, saya sadar bahwa Alkitab adalah satu-satunya kebenaran yang nyata bagi umat manusia.  Firman Tuhan yang ada di Alkitab sepenuhnya benar, sementara (pengetahuan) yang lain mungkin sebagian benar, kadang-kadang benar, atau terbukti tidak benar.  Bagi saya, hanya Alkitab yang isinya benar secara keseluruhan. Terbukti dari perkembangan dunia selama ini. Begitu banyak ilmu pengetahuan yang dihasilkan, namun semuanya dapat digugurkan oleh pengetahuan lainnya yang lebih baru. Hanya Firman Tuhan yang terus bertahan meskipun sekian ribu tahun telah berlalu. Alkitab bagi saya merupakan sumber kebenaran yang mutlak dan tidak ada yang dapat melawannya. 

Kebenaran Firman Tuhan juga yang akhirnya menuntun saya untuk menyerahkan diri menjadi pelayan Tuhan. Saya percaya, bahwa semua langkah hidup saya berada dalam penyertaan dan rencana Tuhan. Kesesatan yang saya alami menjadi sebuah peringatan dari Allah bagi saya, agar saya tidak lagi masuk ke dalam kesesatan tersebut. Meskipun dahulu saya mempelajari Alkitab dengan penuh semangat, saya kemudian sadar bahwa saya masih belum mengerti Alkitab dengan baik dan benar hingga sempat tersesat. Namun, berkat penyertaan Allah, pikiran saya dibukakan dan saya mendapatkan hikmat untuk mengajarkan dan mengabarkan firman Tuhan kepada umat manusia. 

Berbicara tentang cara membaca dan memahami Alkitab, tidak ada yang terlalu istimewa. Saya membaca Alkitab sama seperti orang awam pada umumnya, tidak ada cara khusus untuk memahaminya. Kunci utamanya adalah kita perlu bersikap untuk rendah hati dalam usaha memahami isi Alkitab. 

Kesalahan yang sering manusia alami adalah ketika menganggap diri mereka merasa sudah pintar dan berilmu. Mereka menjadi sombong dan merasa diri lebih pintar daripada orang lain. Bahkan ada pula yang merasa lebih pintar daripada Tuhan hingga menolak dan menyangkal keberadaan Tuhan. Inilah yang harus kita ingat dengan baik dan benar. Jangan menempatkan diri kita menjadi lebih tinggi di hadapan Allah jika kita ingin mengenal dan mengerti Firman Tuhan. Namun, tempatkanlah diri kita dengan rendah hati di hadapan Tuhan dan tinggikanlah Dia karena hanya Allah sumber pengetahuan dan kebenaran.

Berkaitan juga dengan era digital pada saat ini, banyak orang muda di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, menjadi sangat arogan. Mereka menganggap diri mereka paling pintar dan secara perlahan meninggalkan Tuhan. Berada di era modern membuat banyak orang muda merasa apa yang agama ajarkan sudah ketinggalan zaman. Banyak anak muda mulai  meninggalkan agama mereka. Namun, saya meyakini bahwa di balik kearoganannya, orang muda adalah aset yang berharga. Kita tidak bisa membiarkan mereka tenggelam di dalam kesesatan dunia.  Kita harus membawa mereka kembali kepada Allah. 

Itu juga yang melatarbelakangi saya ketika menggagas dan menyelenggarakan Seminar-seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK). Saya memandang, pada masa itu sangat jarang hamba-hamba Tuhan yang mengerti kondisi orang muda dan kesesatan yang mereka alami. Sebagai orang yang pernah berada di posisi yang sama, saya harus memberanikan diri maju sebagai pelayan Allah, yang melayani dan menegur orang-orang muda. 

Selama bertahun-tahun, bahkan hingga hari ini kami masih terus menyelenggarakan berbagai seminar kristiani, khususnya  yang bertemakan Kristologi kepada banyak kaum muda. Saya tidak pernah memaksa mereka untuk menerima dan memahami apa yang saya ajarkan. Namun, berbahagialah mereka yang dengan setia hadir dan mendengarkan seminar saya. Mereka adalah orang-orang muda yang mau dibentuk dan terbebas dari kesesatan dunia. 

Berbicara tentang cara mendidik anak, saya mengajar bukan dengan cara yang keras atau dengan paksaan. Saya ingin mereka melihat dan memahami  Allah lewat akal pikiran dan hati mereka. Sama halnya yang saya lakukan di dalam keluarga saya, saya tidak pernah menuntut anak-anak saya melakukan apa yang saya katakan. Saya membiarkan mereka melihat hidup saya. Saya selalu berusaha untuk mewujudkan nilai Kristus di dalam kehidupan saya di keluarga maupun di dalam pelayanan.

Bagi saya, nilai Kristiani yang paling penting adalah kesetiaan terhadap kebenaran. Setia kepada yang asli adalah iman. Sama seperti ketika kita beriman kepada Allah, artinya kita setia kepada yang asli dan yang paling utama. Segala kebenaran yang ada di dalam Alkitab memiliki nilai yang bermutu bagi kehidupan beriman kita. Namun, bagi orang yang tidak mengerti dan tidak beriman, mereka dengan sembarangan menafsirkan Firman Tuhan dan menyelewengkannya. 

Oleh sebab itu, bagi saya ada dua hal penting tentang Alkitab yang perlu diperhatikan oleh kita semua. Mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, pernah menyatakan kepada rakyatnya bahwa hanya Alkitab yang mampu mengubah moral dan mengangkat etika rakyat Inggris. Perkataan Churchill perlu kita ingat. Yang pertama, Alkitab mampu mengubah moral dan etika manusia menjadi lebih baik. Yang kedua, Alkitab membawa kita untuk hidup sesuai dengan teladan Tuhan. Alkitab mengubah manusia dari paling jahat menjadi paling berbudaya. 

Maka, saya menganjurkan kepada orang muda agar rajin dan tekun membaca Alkitab. Kalian tidak perlu khawatir jika tidak selalu mengerti isi Alkitab yang kalian baca. Itu merupakan hal yang normal. Yang tidak normal justru mereka yang merasa diri sangat mengerti firman Tuhan. Sekali lagi jangan khawatir. Pengertian kita akan dibukakan, jika kita sungguh-sungguh memohon pimpinan Tuhan. Dalam pandangan saya, hal itu disebut supra-normal. Kiranya Allah selalu memberkati dan menyertai orang muda di Indonesia.

Pdt. Dr. Stephen Tong, salah satu tokoh teologi Reformed. Pendiri GRII dan STTRII