Selamat Jalan Pak Lambe…

Selamat Jalan Pak Lambe…

Lalu saya mendengar suara dari surga berkata, "Tulislah ini: Mulai sekarang, berbahagialah orang-orang yang mati selagi melayani Tuhan!"  "Benar!" jawab Roh Allah. "Mereka akan berhenti bekerja keras, karena hasil pelayanan mereka selalu akan menyertai mereka. (Wahyu 14:13, BIMK)

Kamis malam 31 Desember 2020, menjelang pergantian tahun, Pdt. Dr. Ishak Pamumbu Lambe, Ketua Umum LAI berpulang ke rumah Bapa di sorga. Sebuah berita yang mengejutkan bagi keluarga besar Lembaga Alkitab Indonesia. Serentak ratusan dan bahkan mungkin ribuan ucapan belarasa ikut mengiringi kepergian beliau, yang dikenal sebagai sosok yang ramah dan dekat dengan para karyawan. 

Pdt. Ishak  Pamumbu Lambe, yang lahir di Tana Toraja pada 6 Februari 1946. Pendidikan dasar dan menengah dijalaninya di Rantepao, Toraja. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teologi dari Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta, kemudian melanjutkan ke jenjang S2 di tempat yang sama. Beliau melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar doktor di Fakultas Thologia Universitas Johanes Gutenberg Mainz, Jerman dan STT Jakarta dengan bidang keahlian Biblika Perjanjian Lama dengan judul disertasi: Hakim Israel, Kedaulatan Allah dan Eksistensi Umat

Karya pelayanan beliau begitu luas, bukan hanya di gereja dan lembaga kristiani, tetapi juga merambah di bidang politik kenegaraan. Di bidang politik Pdt. Lambe, demikian panggilan akrabnya, pernah menjadi anggota MPR RI dari Fraksi Utusan Golongan (1999-2004) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah RI (2004-2009). Selepas tidak menjabat sebagai anggota DPD RI, beliau dipercaya oleh rekan-rekannya untuk menjadi Wakil Ketua Forum Komunikasi Anggota DPD RI 2004-2009 ( 2009-sekarang)

Meskipun aktif di bidang politik, namun “jiwa” pelayanannya tetap dikedepankan, seperti pernah dikatakannya sendiri: “Sebagai sebuah lembaga yang baru dalam sistem ketatanegaraan RI, DPD merupakan sebuah alternatif bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasi mereka secara langsung untuk didengarkan dan ditindaklanjuti. Oleh karena itu, ke depan citra DPD harus dibangun sebagai satu lembaga negara yang sungguh-sungguh berakar di masyarakat, bekerja dan berjuang berdasarkan aspirasi rakyat dan untuk kepentingan rakyat”. 

Pelayanan di gereja dimulai sejak ditahbiskan menjadi Pendeta Gereja Toraja pada 1 Oktober 1972, Pendeta Gereja Toraja Jemaat Labuang Baji Jl. Dr. Ratulangi No. 97 Makassar (1983-1988) dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja (1992-2001), juga Wakil Ketua Mission Council Evangelische Mission in Suedwest Deutschland (EMS) Stuttgart, 

Beliau juga seorang akademisi, pernah menjadi dosen di STT Rantepao Tana Toraja (1973-1975), STT INTIM  (Indonesia bagian Timur Makassar) Makassar (1989-19920 dan pernah menjadi Ketua Yayasan STT INTIM Bidang Akademik. 

Pelayanan di lembaga Kristiani lintas gereja, di antaranya adalah Ketua Umum PGIW (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah) Sulawesi Selatan dan Tenggara (1989-1994), Ketua MPH PGI (1994-1999) dan Sekretaris Umum PGI (2000-2005). 

Pada 2013 Pdt. Ishak Lambe untuk pertama kalinya menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus LAI yang diembannya hingga 2018. Beliau menjabat Ketua Umum Pengurus LAI di masa penuh tantangan, pada masa transisi besar-besaran dari media cetak menuju media digital. LAI dipimpinnya untuk berani menghadapi perubahan zaman tersebut dengan penuh keyakinan. Pada 2018, beliau kembali menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus LAI, yang dijalaninya hingga akhir hayat. 

Terima kasih atas hidup, kerendahan hati dan karya pelayanan yang Bapak Pendeta teladankan. Semoga Tuhan, Allah Bapa kita, memberikan kekuatan dan penghiburan bagi segenap keluarga besar. Semua kenangan bersama Bapak akan tetap hidup di dalam hati kami semua. “Old soldiers never die….never die…they just fade away!”

Selamat jalan Pak Lambe! Sampai berjumpa kembali dalam keabadian Bapa di surga.