// //

SEPENGGAL CERITA DARI TEMU GLAMUR

SEPENGGAL CERITA DARI TEMU GLAMUR

 

Temu Glamur merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) bagi para orang tua yang berusia 60 tahun ke atas. Kegiatan ini berawal dari sebuah inisiatif LAI untuk merangkul dan melibatkan semua orang dari segala umur dan profesi dalam pelayanan bersama menghadirkan Alkitab Untuk Semua. Tak terkecuali umat Tuhan yang berusia lanjut atau istilah yang digunakan adalah Golongan Lanjut Umur (Glamur).

Dalam kondisi seperti sekarang dimana seluruh bangsa masih harus terus berjuang  hidup dengan kebiasaan baru, hal yang paling mudah terjadi adalah munculnya ketidakberdayaan, kesepian, kerinduan, kebosanan, dan sebagainya. Melalui Temu Glamur ini, LAI berupaya menyediakan sarana pertemuan virtual bagi para lanjut usia seluruh Indonesia. Kondisi yang serba terbatas bukanlah halangan bagi semua generasi untuk terus semangat, berkarya dan beraktivitas. Tak terkecuali yang berusia 60 tahun tetap bisa berkarya dengan cara masing-masing. 

Temu Glamur yang diadakan pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2020 di ruang ZOOM dihadiri oleh sekitar 116 peserta dari berbagai daerah dan denominasi gereja. Berbagai kegiatan pun dilakukan, seperti: Seminar yang dipimpin oleh Narasumber handal dibidangnya, seperti: Pdt. Em. Dr. J.H. Wirakotan, Prof. Dr. Budiana Keliat, dan Pdt. Em. Engkih Gandakusumah. Peserta juga dibekali dengan materi disekitar sejarah penerjemahan Alkitab oleh Pdt. Anwar Tjen, Ph.D dan tidak ketinggalan kunjungan virtual ke Museum Alkitab LAI.

Pada sesi pertama, peserta diajak untuk merefleksikan siapa diri mereka sebagai Glamur dan apa yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kebosanan akibat social distancing dan tetap menjaga kreativitas mereka di rumah. Pdt. Em. Dr. J.H. Wirakotan menyajikan materi dengan sangat sederhana dan mudah dimengerti sehingga banyak peserta yang membagikan pengalaman dan pertanyaan dengan antusias. 

Pada sesi kedua, Prof. Dr. Budiana Keliat memaparkan bagaimana para Glamur menerima dengan ikhlas dan mensyukuri setiap proses menuju usia lanjut. Rambut yang mulai memutih, emosi yang tidak terkontrol, merasa tidak berharga, terbatas dalam gerak dan ingatan, semua itu merupakan bagian dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang. Lalu bagaimana Glamur menyikapinya? Pada sesi ini, Ibu Budiana memberikan kiat-kiat menarik bagi peserta untuk menjadi Glamur yang aktif dan sehat.

Pada sesi ketiga, Pdt. Em. Engkih Gandakusumah, M.Th, membagikan pengalamannya sebagai Glamur bersama keluarga dan jemaat serta komunitas yang diikutinya. Tidak ada halangan bagi Galmur untuk bisa menikmati hidup dengan bahagia jika setiap orang menerima keadaan dan mensyukuri berkat-berkat Tuhan.

Hari Kedua dalam Temu Glamur diisi dengan materi-materi yang lebih fokus pada kegiatan LAI. Pdt. Anwar Tjen, Ph.D mengawali sesinya dengan menjelaskan proses penerjemahan Alkitab dan dilanjutkan dengan kunjungan virtual ke museum LAI. Hal yang menarik di hari kedua ini adalah sharing pengalaman Pdt. Engkih Gandakusumah, M.Th. sebagai anggota KKPD dan sudah aktif dari sejak masa mudanya. Dengan semangat yang sama Ibu Erna Yulianawati, S.Th. mengajak semua peserta turut ambil bagian dalam pelayanan LAI dengan menjadi Sahabat Alkitab dan membentuk komunitas Glamur LAI.

Demikianlah perjalanan Temu Glamur yang diikuti dengan penuh semangat oleh oma dan opa dari seluruh Indonesia. Kiranya ke depan kebersamaan LAI dan para Glamur terus berlanjut dalam arak-arakan mewujudkan Alkitab untuk Semua.