// //

Sukacitaku Melimpah

Sukacitaku Melimpah

(Lukas 2:8-20; Titus 3:4-7, BIMK)

Setelah malaikat-malaikat meninggalkan mereka dan kembali ke surga,
gembala-gembala itu berkata satu sama lain, "Mari kita ke Betlehem dan
melihat peristiwa yang terjadi itu, yang diberitahukan Tuhan kepada
kita." Mereka segera pergi, lalu menjumpai Maria dan Yusuf, serta bayi
itu yang sedang berbaring di dalam palung. Ketika para gembala melihat
bayi itu, mereka menceritakan apa yang dikatakan para malaikat tentang
bayi itu. Dan semua orang heran mendengar cerita para gembala itu.
Tetapi Maria menyimpan semua itu di dalam hatinya dan
merenungkannya. Gembala-gembala itu kembali ke padang rumput
sambil memuji dan memuliakan Allah, karena semua yang telah mereka
dengar dan lihat, tepat seperti yang dikatakan oleh malaikat. (Luk. 2:15-
20, BIMK)

Para gembala yang sederhana itu pergi dengan segera untuk menemui bayi
Yesus, Sang Juruselamat, Kristus, Tuhan, yang baru saja diberitakan kelahiran-Nya oleh
para malaikat. Mereka ingin cepat-cepat menyaksikan kabar yang akan membuat semua
bangsa bersukacita.
Bagi para gembala yang sederhana itu, melihat Sang bayi agung di tempat yang
sederhana, tidak membuat sukacita mereka hilang. Sebab mereka tidak melihat pada
tempat bayi itu berbaring, tapi mereka melihat pada Bayi itu, seorang yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari perbudakan dosa. Bayi itu adalah Mesias, Juruselamat,
yang dalam benak orang-orang Israel secara umum Mesias akan datang untuk
membebaskan mereka secara politik dari penjajahan Romawi, namun para malaikat telah
memberi pengertian yang baru kepada mereka.
Mereka pulang dengan penuh kegirangan dan sukacita yang melimpah karena apa
yang mereka dengar telah mereka lihat juga, semuanya tepat seperti yang malaikat
kabarkan. Dari mulut para gembala yang sederhana itu keluar puji-pujian yang
memuliakan Allah.


Natal memang telah membuat banyak orang bersukacita, bukan hanya mereka
yang Kristen namun semua orang. Di hari natal pusat perbelanjaan memberikan diskon
besar-besaran, dipermanis dengan memutarkan lagu-lagu natal serta para karyawan
yang menggunakan atribut natal, telah menarik banyak pengunjung, memberikan untung
yang besar begitupun para pembeli, kerlap-kerlip lampu jalan yang indah, hiasan-hiasan
natal, peryaan-perayaan natal di gereja-gereja juga tidak kalah meriahnya. Semuanya
itu memberikan sukacita, mungkin!

“Tetapi Allah, Penyelamat kita menunjukkan kasih dan kebaikan hati-
Nya kepada kita. Ia menyelamatkan kita, bukan karena kita sudah
melakukan sesuatu yang baik, melainkan karena Ia sendiri mengasihani
kita. Ia menyelamatkan kita melalui Roh Allah, yang memberikan kita
kelahiran baru dan hidup baru dengan jalan membasuh kita. Allah
mencurahkan Roh-Nya kepada kita dengan perantaraan Yesus Kristus,
Raja Penyelamat kita, supaya oleh rahmat Yesus, kita berbaik kembali
dengan Allah dan kita mendapat hidup sejati dan kekal yang kita harap-
harapkan.” (Titus 3:4-7, BIMK)

Sukacita natal yang penuh dan melimpah hanya bisa kita dapatkan ketika kita
menjadi sama seperti para gembala, melihat pada Yesus Sang Juruselamat, Yesus yang
membebaskan jiwa kita dari keterikatan dari dosa, sehingga kita dapat dengan bebas dan
leluasa untuk memuji-muji Allah tanpa ada rasa takut. Kiranya sukacita kita melimpah di
hari Natal ini.


Selamat Merayakan Natal 25 Desember 2019


Salam Alkitab Untuk Semua