TALLIT & TZITZIT

TALLIT & TZITZIT

 

Seperti yang tertulis di dalam Ulangan 22:12, orang Israel harus membuat tali yang terpilin pada keempat punca kain penutup tubuh mereka (jubah/syal yang juga disebut Tallit). Pada punca jumbai-jumbai itu haruslah dibubuhkan benang ungu kebiru-biruan (Bil. 15:38-39). Jumbai itu mengingatkan mereka pada segala perintah Tuhan sehingga mereka melakukannya. Bentuk tallit yang biasa terlihat yang dipakai oleh orang-orang Yahudi adalah syal. 

Tallit dipakai oleh orang Yahudi untuk berdoa. Pada keempat ujungnya terdapat tali berpilin yang disebut jumbai atau tzitzit (Bil. 15:38-39). Tzitzit di setiap sudut kain terbuat dari empat helai benang yang kemudian dimasukkan ke lubang di sudut kain dan digantung ke bawah sehingga tampak menjadi delapan helai. Tallit terbuat dari linen atau wol atau saat ini terkadang terbuat juga dari polyster atau sutra. 

Bagi orang Yahudi, jumbai melambangkan pengharapan mereka  akan Mesias, ketaatan mereka pada hukum Tuhan, dan penghormatan mereka akan kekudusan Tuhan. Pada saat orang Yahudi berdoa, mereka akan memegang jumbai tersebut dan meletakkannya di kepala mereka. Jumbai-jumbai tersebut mengingatkan mereka pada segala perintah Tuhan sehingga mereka melakukannya. 

Tallit digunakan pada saat ibadah pagi, pada saat pembacaan Taurat, dan hari raya pendamaian (Yom Kippur). Pada saat Yesus berbicara di sinagoga (Mrk. 6:2), Yesus juga memakai jubah berjumbai.

 

Albert Tambunan, dari berbagai sumber