Terus Berdoa dan Tidak Lelah Bekerja

Terus Berdoa dan Tidak Lelah Bekerja

Penerjemahan alkitab sudah dimulai ribuan tahun yang lalu, dari bahasa Ibrani dan Aram ke dalam bahasa Yunani. Sebab umat Tuhan yang berdiaspora pada masa itu tidak lagi memahami bahasa Ibrani maupun Aram, mereka telah menggunakan bahasa Yunani sebagai bahasa sehari-hari mereka dalam dunia Helenis pada waktu itu.

Sebagaimana namanya, Septuaginta (LXX) diterjemahkan oleh 72 Rabi Yahudi di Aleksandria-Mesir atas perintah Ptolemaios II Philadelphos (raja Yunani di Mesir). Mereka bekerja pada waktu yang bersamaan di bilik-bilik yang terpisah. Ketika waktu pengerjaan yang ditetapkan telah selesai, didapati bahwa hasil terjemahan dari ke-72 rabi Yahudi tersebut ternyata sama. Akhirnya terjemahan ini digunakan secara resmi oleh umat Tuhan di sinagoga-sinagoga. 

Pekerjaan penerjemahan terus berlanjut di berbagai belahan dunia hingga hari ini dan entah kapan akan selesai. Karena ada begitu banyaknya ragam bahasa di seluruh dunia sementara pekerjaan penerjemahan alkitab ke dalam satu bahasa daerah dapat memakan waktu hingga 20 tahun. Indonesia sendiri saja memiliki 668 bahasa daerah  yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, di mana Papua adalah pulau dengan jumlah bahasa daerah terbanyak dengan jumlah mencapai 400 bahasa daerah (Sumber: Data dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan per 28 Oktober 2018). Penerjamahan alkitab lengkap (Perjanjian Lama & Perjanjian Baru) yang dilakukan oleh LAI sampai saat ini baru menyelesaikan 33 bahasa daerah ditambah 2 terjemahan bahasa Indonesia (terjemahan formal dan bahasa sehari-hari). Sementara untuk jumlah testamen yang sudah selesai pengerjaannya berjumlah total 100 untuk PL dan PB. Saat ini LAI tengah mengerjakan lima proyek revisi penerjemahan seperti Alkitab Terjemahan Baru 2 (revisi TB), Alkitab bahasa Jawa Alkitab bahasa Simalungun, Alkitab bahasa Toba, Alkitab bahasa Nias, dan delapan proyek penerjemahan yang baru yaitu Alkitab bahasa Pakpak Dairi, PB bahasa Enggano, PL bahasa Mori, PL bahasa Maanyan, PL bahasa Manggarai, PL bahasa Mee, PL bahasa Tagulandang, dan yang akan segera terbit pada tahun depan adalah PB bahasa Walak.

Apa yang dikerjakan oleh lembaga alkitab dan para penerjemah di seluruh dunia, terkhusus LAI di Indonesia, sungguh membutuhkan dukungan dari semua umat Tuhan Karena itulah maka dalam Hari Doa Alkitab (HDA) yang dilaksanakan setiap bulan September setiap tahun kita terus berdoa agar proses penerjemahan dan para penerjemah dapat melakukan tugas pelayanannya dalam pertolongan Tuhan dan mereka tidak lelah dalam bekerja. Kita percaya, dari doa-doa yang terjawab itulah datang kekuatan dari Tuhan. HDA tahun ini yang bertema “Mewujudkan Alkitab Untuk Semua” yang diambil dari Efesus 4:16, “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, - yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota - menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” Sambil terus menopang dalam doa, juga memberi dukungan dana sebab proses panjang penerjemahan ini membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Itulah pekerjaan kita bersama, ada yang berhadapan langsung dengan proses penerjemahan, dan ada yang terus mendukung dalam doa serta memberi dukungan dana. “Ora et Labora” dengan terus berdoa kita bekerja agar tidak menjadi lelah.

Selamat Memasuki Hari Doa Alkitab

Salam Alkitab Untuk Semua