URIM & TUMIM

URIM & TUMIM

 

Urim & Tumim merupakan suatu alat (bantu undi) yang digunakan oleh Imam Besar maupun para imam untuk mendapatkan petunjuk dari Allah (Kel. 28:30; Ul. 33:8). Batu undi ini dapat dibedakan melalui warna maupun tulisan yang digoreskan padanya.

Urim & Tumim adalah dua benda ceper (pipih): satu sisi dari keduanya disebut Urim (berwarna putih) yang asal katanya “arar” diartikan sebagai “terang” sedangkan satu sisi lainnya disebut Tumim (berwarna hitam) dari kata “tamam” artinya “sempurna”.

Kedua batu undi ini diletakan pada tutup dada Imam Besar (Kel. 28:30; Im. 8:8), yaitu dalam suatu kantong yang diikatkan pada baju efod. Melalui Urim & Tumim imam dapat menerangkan kehendak Allah kepada pemimpin (Bil. 27:21), maupun kepada umat (Ul. 33:8, 10).

Cara mempergunakannya adalah dengan melemparkan keduanya hingga terjatuh ke bawah untuk mendapatkan jawaban. Waktu Daud meminta bimbingan (1 Sam. 23:9-12) ia mengajukan pertanyaan langsung guna memperoleh jawaban ya atau tidak, hal ini mengisyaratkan bahwa Urim & Tumim berbentuk undian. Apabila kedua batu tersebut jatuh dengan sisi Urim (putih) di atas, maka jawabannya berarti “ya”. Jika keduanya jatuh dengan sisi Tumim (hitam) di atas, maka jawabannya “tidak”. Namun, jika keduanya jatuh dengan masing-masing sisi Urim dan Tumim, maka tandanya tidak ada jawaban dari Allah.

Setelah kematian Daud, Urim & Tumim sudah tidak digunakan lagi atau jelas sudah tidak digunakan sebelum masa pembuangan (Ezr. 2:63; Neh. 7:65).

Albert Tambunan