Berita Terkait : #generasi
-
Firman Allah Menjangkau Semua GenerasiCiri pembeda yang paling mencolok dari setiap kelompok generasi adalah penguasaan teknologi digital. Generasi "Baby Boomers" dan Generasi X disebut "Digital Immigrant" dimana mayoritas sangat terbiasa dengan produk-produk cetak non digital.
-
Berkata Perlu Rem DaruratKata-kata juga sangat berkuasa. Ada penggalan ceritera tentang Presiden Soekarno yang hadir pada suatu sidang yang membutuhkan dukungan dari banyak utusan negara lain.
-
KETIKA CINTA KITA BERSEMIDalam memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang jatuh pada 5 November, ada sebuah pertanyaan menggelitik, “Adakah nama satwa atau puspa yang diberi nama “Orang Indonesia”?
-
Pendeta Muda yang Inspiratif dan OtentikPs. Raditya Oloan Panggabean lahir di Jakarta, 7 Desember 1984, adalah sosok pendeta muda yang telah menginspirasi banyak anak-anak muda di Indonesia.
-
KITA MENGUASAI TEKNOLOGI [WE HAVE THE TECHNOLOGY]Belum lama ini beredar daftar 10 Sekolah Swasta Terbaik di negeri ini berdasarkan hasil Tes Potensi Skolastik Ujian Tulis Berbasis Komputer atau TPSUTBK tahun 2020.
-
Hari Anak SeduniaPada tahun 1989, Perserikatan Bangsa-bangsa menetapkan tanggal 20 November sebagai Hari Anak Internasional.
-
KESEPAKATAN KERJA SAMA KEMENTERIAN AGAMA DAN LAI DALAM RANGKA SUPER APPGenerasi muda saat ini bisa dibilang jumlahnya terbanyak dari sekian ratus juta penduduk yang ada di Indonesia dan mereka tumbuh di dalam dunia yang serba digital.
-
Menyapa Hati Generasi Masa KiniGoenawan Mohamad pernah menulis demikian:jika sebuah buku adalah adalah sebuah akhir dari penulisan, maka ia berhenti menjadi sebuah teks belaka. Ia menjadi sesuatu yang final (Teks dan Iman, 2003). Beberapa hari yang lalu, Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2) secara resmi diluncurkan. Dengan terbitnya TB2 tugas para “koki” yang bekerja di balik layar usai sudah. Selanjutnya, tugas para pembaca, dalam hal ini gereja dan umat kristiani untuk menjadikan kerja para “koki” tidak menjadi sia-sia. Agar Alkitab TB2 tidak berhenti sebagai sebuah teks belaka, namun menjadi firman yang hidup dalam hati pembacanya. Yang memimpin, menerangi dan menuntun pembacanya menghadapi tantangan zaman. Goenawan dalam artikel yang sama menyebut, masyarakat Indonesia saat ini bergerak begitu cepat, bahkan langsung dari suatu keadaan praliterer ke dalam keadaan pascaliterer, dari suatu lingkungan yang tidak pernah membaca ke dalam suatu lingkungan yang tak hendak atau tak ingin membaca.