ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Bacaan Dan Renungan Harian Rabu, 22 Maret 2023 

Bacaan Dan Renungan Harian Rabu, 22 Maret 2023 

Keterbukaan Kasih TUHAN

Imamat 14:1-8

Bacaan ini merupakan sebuah contoh mengenai keterbukaan yang TUHAN berikan untuk menerima setiap manusia. Kondisi najis yang dialami oleh seseorang akibat penyakit kulit tertentu seperti yang dijelaskan pada pasal 13 tidak serta-merta memisahkannya dari kasih TUHAN. Mereka tetap memiliki peluang yang besar untuk kembali hidup dalam komunitas umat TUHAN, sebagai cerminan lingkup kasih TUHAN. Proses pengasingan yang perlu mereka jalani lebih ditujukan sebagai cara untuk pemulihan dirinya sekaligus untuk menjaga umat agar tidak tertular penyakit tersebut.

Sikap TUHAN pada perikop ini semestinya cukup untuk menyadarkan setiap umat-Nya, yakni bahwa: pertama, TUHAN tidak pernah menutup Diri-Nya untuk menerima setiap umat yang telah keluar dari kondisi ketidaktahiran atau tidak kudus. Pada masa sekarang, kondisi tidak kudus ini pun dapat terjadi akibat berbagai perilaku yang kita lakukan dan telah melanggar firman TUHAN. Namun, justru disayangkan jika umat TUHAN justru bersikap acuh untuk menjaga dirinya dari segala bentuk ketidaktahiran modern. Oleh sebab itu, pesan kedua yang dapat kita renungkan adalah mengenai pentingnya menjaga kekudusan dan keteguhan hati untuk selalu kembali hidup kudus di hadapan TUHAN.

Menjalani hidup kudus tentu bukanlah sebuah proses yang mudah dan dapat berlangsung secara linear. Tidak jarang, proses itu berlangsung secara naik-turun meski tidak dapat juga dibiarkan bergerak melingkar, dalam artian kita hanya mengulang kesalahan-kesalahan yang sama yang hanya melanggar kekudusan di hadapan TUHAN. Kita mungkin dapat melakukan kesalahan, namun kita tetap harus bergerak maju sembari mengupayakan untuk keluar dari kondisi tersebut. Firman TUHAN pada hari ini telah menunjukkan bahwa proses ini sangatlah mungkin untuk kita alami. TUHAN selalu membuka kesempatan bagi kita untuk tetap hidup dalam dekapan kasih-Nya. Pertanayaannya sekarang, apakah kita mau melepaskan diri dari segala bentuk ketidaktahiran yang justru hanya menghalangi relasi kita dengan TUHAN atau justru kita masih terlalu nyaman untuk melakukannya?