ALKITAB

Lembaga Alkitab Indonesia selalu mendukung kebutuhan rohani anda, termasuk di dalam pembacaan Alkitab digital maupun harian. Mari bersama menumbuhkan iman kita kepada Tuhan.

Bacaan Dan Renungan Harian Senin, 25 Maret 2024

Bacaan Dan Renungan Harian Senin, 25 Maret 2024

“Pilihan di antara Keinginan Sendiri dan Bimbingan" Tuhan

1 Samuel 15:13-23,TB2

 

Ternyata Saul menyangka bahwa tindakan yang ia lakukan adalah sesuatu yang baik dan berkenan di hadapan Tuhan. Ia berpikir bahwa keputusannya yang menahan Agag dan sejumlah harta rampasan tersebut dapat menyenangkan hati Tuhan. Namun, pesan Tuhan melalui nabi Samuel justru berbanding terbalik dengan apa yang Saul pikirkan. Lebih tepatnya, Samuel menegaskan sebuah hal penting dalam hidup beriman yang belum disadari dan belum dipahami oleh Saul, yakni Saul masih menempatkan kepuasan dirinya sendiri di atas kehendak Tuhan. Dengan kata lain, alasan yang diberikan Saul terkait tindakannya tersebut, yaitu untuk dipersembahkan dan menyenangkan hati Tuhan, adalah sesuatu yang dibuat-buat. Di balik alasan itu terdapat faktor lain yang lebih personal dan berfokus pada dirinya sendiri, bukannya kepada Tuhan. Itulah mengapa, Samuel mengawali teguran dari Tuhan bagi Saul dengan perkataan, “Walaupun engkau kecil dalam pandanganmu sendiri, bukankah engkau pemimpin suku-suku Israel? Bukankah TUHAN telah mengurapimu menjadi raja atas Israel? TUHAN telah mengutusmu pergi dengan pesan, pergi dan tumpaslah orang Amalek…Mengapa engkau menyambat jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?”

Sahabat Alkitab, sikap Saul yang mengutamakan kepuasan dan ambisinya personal ketimbang mengindahkan perkataan Tuhan sesungguhnya bukanlah sesuatu yang jauh dari kehidupan umat Tuhan. Dalam artian, tidak jarang kita pun  diperhadapkan dengan situasi-situasi konkret menempatkan kita pada pilihan antara mendengarkan perkataan Tuhan atau memenuhi keinginan diri sendiri yang tidak jarang justru bertentangan satu sama lain. Kemudian, alih-alih kita memiliki ketulusan dalam menjalani hidup beriman kita justru melakukan sesuatu hal dengan alasan-alasan yang terlalu dibuat-buat yang seolah-olah menunjukan bahwa kita sedang berusaha menyenangkan hati Tuhan. Padahal, jauh di dalam lubuk hati yang terdalam kita justru sedang menyenangkan hati sendiri meski kita menyadari bahwa hal tersebut adalah melawan bimbingan Tuhan. Oleh sebab itu, seluruh umat Tuhan perlu terus mawas diri dalam menjalani setiap laku hidupnya agar tidak secara asal mengambil keputusan dan melakukan berbagai tindakan yang justru hanya menjauhkan relasinya dari Tuhan