Mary Jones Gadis Kecil Pembawa Inspirasi

Mary Jones Gadis Kecil Pembawa Inspirasi

Merayakan 77 Tahun UBS

Tanggal 9 Mei semakin dekat. Lembaga-lembaga Alkitab di seluruh dunia Bersiap untuk merayakan Hari Doa Persekutuan Lembaga-lembaga Alkitab Sedunia (United Bible Societies Day of Prayer). Tanggal 9 Mei adalah hari istimewa merayakan ulang tahun United Bible Societies (UBS), sekaligus merayakan kebersamaan dan kesatuan hati di antara Lembaga-lembaga Alkitab nasional sebagai anggota tubuh Kristus. Ini menjadi momen untukk bersekutu dan bersyukur kepada Tuhan atas pimpinan dan penyertaan-Nya dalam pelayanan Lembaga-lembaga Alkitab dan mencari bimbingan-Nya dalam berjuang membuat Kabar Baik semakin tersebar dan mudah diakses oleh semua orang dari segala generasi. 

Tapi tahukah Anda bahwa keberadaan UBS dan Lembaga-lembaga Alkitab di berbagai belahan bumi berawal dari perjuangan seorang gadis kecil? Gadis kecil itu Bernama Mary Jones. 

Sekiranya tidak ada Mary Jones penyebaran Alkitab di seluruh penjuru dunia mungkin tidak sepesat sekarang ini. Perjalanan Mary Jones, seorang gadis Wales yang berusia 15 tahun menuju kota Bala untuk mendapatkan Alkitab, menjadi inspirasi  berdirinya Lembaga Alkitab Inggris (British and Foreign Bible Society) dan kemudian  disusul lembaga-lembaga Alkitab lain di seluruh dunia. 

Siapa Mary Jones?

Mary Jones lahir di bulan Desember 1784 dari keluarga Wales  yang miskin. Ayahnya seorang penenun yang bekerja keras menghidupi keluarganya. Orang tuanya merupakan penganut Calvinis Metodis yang taat. Mary sendiri sudah menyatakan iman percayanya sejak dirinya berumur 8 tahun. Keluarga mereka tinggal di kaki Gunung Cader Idris, di Gwynedd,  Wales Utara. 

Merindukan sebuah Alkitab

Mary belajar membaca di sekolah yang dirintis dan diselenggarakan oleh Charles Thomas, seorang pendeta dari Bala, yang memiliki kerinduan  untuk mendidik anak-anak dari keluarga miskin. Mary sering mengunjungi sebuah peternakan yang berjarak  dua mil dari rumahnya untuk membaca salinan Alkitab yang dimiliki oleh tuan rumah pemilik peternakan tersebut.  Tetapi di dalam hati kecilnya, Mary memiliki kerinduan yang membara untuk memiliki Alkitab sendiri. 

Namun keinginan tersebut bagai pungguk merindukan bulan. Keluarganya bukan orang berpunya. Terlebih pada masa itu salinan Alkitab masih sulit diperoleh dan kalau pun ada harganya sangat mahal. Tempat terdekat untuk membeli sebuah Alkitab  adalah Bala, yang jaraknya 25 mil dari desanya. 

Tapi Mary tidak putus asa. Berbagai upaya mengumpulkan uang ia lakukan agar nantinya dapat membeli Alkitab. Tiap hari Mary bekerja mengumpulkan kayu bakar untuk dijual, menjual telur ayam, bahkan tiak segan untuk mencari pekerjaan pada tetangganya.

Perjalanan Mary

Setelah berjerih lelah selama enam tahun, suatu pagi pada tahun 1800, Mary berangkat menuju Bala untuk membeli Alkitabnya. Mary berjalan dengan bertelanjang kaki  seperti biasa. Karena takut sepatunya rusak.  Perjalanan tersebut membawanya melalui lembah, melintasi sungai dan naik turun pegunungan.

Setelah menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya  Mary sampai di Bala dan langsung menuju rumah Pdt. Charles, satu-satunya orang yang memilki dan menjual Alkitab di kota tersebut.  Namun, di rumah Pak Charles tinggal tersisa sebuah Alkitab, itu pun sudah dipesan oleh orang. 

Putus asa dan lara hati melingkupi Mary. Ia pun menangis. Tangisannya menyentuh hati Pak Charles. , Ia pun menyerahkan satu-satunya salinan Alkitab yang sudah dijanjikannya untuk orang lain kepada Mary. Alkitab ini merupakan salinan dari Alkitab Wales edisi 1799. Selain Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kitab tersebut dilengkapi dengan Buku Doa Umum  yang familiar di kalangan masyarakat Wales. 

Mary Jones begitu  girang menyambut Alkitab yang sudah bertahun-tahun dirindukannya itu. Mary pun pulang dengan penuh kegembiraan. Sebuah versi lain dari kisah ini menceritakan, karena persediaan Alkitab habis, Mary Jones diminta Pdt. Charles menunggu 2 hari hingga kiriman Alkitab  yang baru tiba. Mary Jones mendapatkan 3 buah Alkitab  dari Pdt. Charles untuk dibawa pulang ke desanya.

Pengaruhnya

Kunjungan Maria sangat berdampak pada diri  Thomas Charles. Dirinya   mulai bertanya-tanya apa yang bisa dilakukannya  untuk orang lain yang bernasib seperti Mary - orang-orang yang mendambakan Alkitab yang tersebar di seluruh dunia.  Ia mengusulkan kepada Departemen Urusan Agama di Inggris untuk membentuk lembaga  baru yang tugasnya memasok Wales dan sekitarnya dengan Alkitab. Dan, pada 1804, Lembaga Alkitab Inggris (BFBS) didirikan di London.

Alkitab Mary Jones

Mary Jones meninggal pada tahun 1864 dan dimakamkan di pemakaman Bryn-crug di Kapel Methodist Calvinis. Alkitab miliknya, yang diperoleh melalui perjuangan sejauh 25 mil, kini dimiliki dan disimpan sebagai arsip milik Lembaga Alkitab Inggris yang ada di Perpustakaan Universitas Cambridge.  Selain Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, di dalamnya terdapat Kumpulan Doa Umum masyarakat Wales. Di dalam Alkitabnya Mary menulis demikian:

 

Mary Jones, lahir 16 Desember 1784

Alkitab ini kubeli saat usiaku 16 tahun.

Aku puteri dari Jacob Jones dan istrinya,Mary.

Allah telah melimpahkan berkat-Nya bagiku. Amin. 

   

Lebih dari 230 tahun sejak kelahiran Mary Jones, dan sampai hari ini masih banyak orang-orang di berbagai belahan bumi yang seperti Mary Jones, menanti datangnya Kabar Baik di tengah-tengah mereka. Lembaga Alkitab di seluruh dunia masih terus berjuang agar banyak orang memperoleh kemudahan mendapatkan akses kepada Alkitab dalam bahasa dan media yang mereka mengerti dan pahami, yang menuntun mereka ke dalam kehidupan baru di dalam Kristus.