”Ajaib Pak, Buku itu Berbicara pada Andri.”

”Ajaib Pak, Buku itu Berbicara pada Andri.”

 

“Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan” (Mazmur 37:8)

Suatu ketika Andri jatuh sakit. Perutnya melilit dan terasa sangat nyeri. Dalam kesakitannya Andri mendapatkan pertolongan dari sebuah keluarga Kristen. Andri pun mendapatkan perawatan hingga sembuh. Setelahnya, Andri dan Ibunya diperkenalkan kepada iman Kristen dan mengaku percaya kepada Kristus. Sejak kejadian itu Andri tidak pernah kambuh lagi sakitnya. Di sekolahnya, Andri semakin giat belajar dan menjadi siswa yang berprestasi dan kreatif.

Andri, adalah seorang anak yang berusia 11 tahun. Ia duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 4. Setiap hari Andri diberi uang saku oleh ibunya 5000 rupiah. Uang yang diperolehnya oleh Andri dibelikan bahan membuat makanan coklat yang terbuat dari campuran Milo dan Oreo. Idenya ia pelajari dari TikTok. Makanan hasil kreasinya itu ia jual kepada teman-temannya. Keuntungan yang diperoleh dari berjualan makanan ia belikan buku dan keperluan sekolah untuk dirinya dan juga adiknya, Andra. Andra adalah satu-satunya adiknya yang sering membuatnya kesal karena boros dan ulahnya yang nakal.

Andri dan teman-temannya belajar di sebuah rumah pintar yang dikelola oleh komunitas, di sana ada bimbingan belajar dan tersedia buku-buku bacaan yang menarik. Andri sering belajar di sana bersama puluhan anak-anak yang berkumpul dari anak SD sampai anak-anak SMA, bimbingan belajar gratis di rumah pintar. 

Pada suatu hari ada pembagian buku dari kakak pembinanya, Andri mendapat buku baru yang cukup tebal, Andri senang dan giat membaca buku tersebut. Bukunya itu bertuliskan, Kabar Baik untuk Anak (KBUA). Andripun membawa pulang buku baru, dan mulai membaca dari depan. Andri membaca buku barunya di setiap kali ada kesempatan.

Pada suatu siang, Andra berulah nakalnya, dia menggoda kakaknya hingga Andri menjadi marah. Andri hampir tidak bisa menahan marahnya. Andri masuk kamar dan membuka buku barunya, yaitu buku KBUA. Seketika dia membuka bagian Kitab Mazmur dan mulai membaca isinya. Di sana tertulis,“Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan”. Andri terkesima. Ia seperti mendengar buku itu berbicara kepadanya dan memberinya nasihat agar tidak mudah marah. Amarah Andri pun mereda.

Andri lalu bercerita kepada bapaknya, “Ajaib, Pak. Buku itu mengingatkan Andri agar tidak marah kepada adik”. Sang bapakpun mendengarkan dan merenungkan cerita Andri di dalam hatinya.

Pada suatu kesempatan, sang bapak pun bertemu keluarga Kristen yang memberikan buku kepada anaknya dan berkisah, buku yang dibaca anaknya telah memberikan pengaruh yang begitu baik kepada anaknya. Sang ayah lalu menceritakan kembali kata-kata yang disampaikan anaknya.

“Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya, dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan.” (Mazmur 62: 12-13a)

 

Kris Hidayat, Mitra LAI untuk pengembangan Komunitas Program Baca Tuntas KBUA (Kabar Baik untuk Anak)