Asia Pacific Gathering

Asia Pacific Gathering

Oleh Sigit Triyono

 

"Kami tidak pernah melupakan bantuan Lembaga Alkitab Indonesia saat kami kesulitan mendapatkan masker pelindung di tengah pandemi covid19 pertengahan tahun 2020," kata Damiao Cheng, deputy Sekum Lembaga Alkitab Hongkong. 

"Kamu tahu Sigit," sambung Damiao, "Hongkong adalah negeri yang paling awal terkena serangan covid19 karena dekat dengan wilayah China. Saat itu Lembaga Alkitab Hongkong mengusahakan pertolongan bagi para mitra yang membutuhkan masker, karena masker sudah sangat sulit didapat."

"Puji syukur kepada Tuhan karena Indonesia dipakai Tuhan untuk membantu Hongkong," kata saya sambil meletakkan tangan kanan saya ke dada kiri dan sedikit membungkuk ke arah Damiao Cheng.

Percakapan di atas adalah sepenggal momen fellowship di tengah padatnya agenda rapat para pimpinan Lembaga Alkitab di regional Asia Pasifik.

Acara rapat dihelat di wilayah Terelj Mongolia pada 14-17 Agustus 2023. Ada tiga agenda besar yang dijalankan di forum ini, yaitu: (1) Pemutakhiran informasi pelayanan Alkitab di masing-masing Lembaga Alkitab regional Asia Pasifik, (2) Penyampaian hasil analisis kondisi pelayanan di regional Asia Pasifik dan rekomendasi untuk UBS Board of executive. (3) Pembahasan enam topik utama dalam UBS World Assembly yang akan diselenggarakan di Netherlands 12-18 Oktober 2023.

Hadir dalam acara ini para pimpinan  Lembaga Alkitab: (1) Mongolia (Sekum dan Tim sebagai tuan rumah), (2) Bangladesh (Sekum), (3) Filipina (Sekum via zoom), (4) Hongkong (deputy Sekum), (5) India (Sekum), (6) Indonesia (Ketum dan Sekum), (7) Kamboja (Director), (8) Korea (President dan Deputy Sekum), (9) Laos (Director), (10) Malaysia (Sekum), (11) Myanmar (Sekum), (12) Nepal (Sekum), (13) Pakistan (Sekum via Zoom), (14) Selandia Baru (Sekum via Zoom), (15) Srilanka (Sekum via Zoom), (16) Taiwan (Sekum), (17) Thailand (Sekum), dan (18) Vietnam (Director).

Hadir juga Dirk Graves, Sekretaris Umum Persekutuan lembaga-lembaga Alkitab sedunia (UBS) yang baru menjabat beberapa bulan terakhir, Adrian White (COO UBS), dan tujuh orang dari "Global Mission Team UBS" (Arun Shok Nhap, Julian Sundersings, Su Yan,  Simon Wong, Daniel Loh, Joshua Pooh dan Pearl).

Dirk Graves dan Andrian White berbagi tentang struktur UBS yang baru dan dinamika yang berkembang di konteks global. Pada intinya UBS harus siap beradaptasi dengan berbagai perubahan dan tantangan yang ada. Bila pada periode lalu kepemimpinan UBS menggunakan istilah Director General, maka periode ini kembali ke posisi General Secretary yang lebih menekankan pengelolaan lembaga non profit dan ada unsur fellowship.

Selain konteks global, semua peserta juga menjadi semakin memahami konteks tantangan dan berbagai peluang yang dihadapi masing-masing lembaga Alkitab di regional Asia Pasifik. Dengan demikian semakin terbuka saling membantu dan mempererat sinergitas.

Analisis konteks pelayanan Lembaga Alkitab di Asia Pasifik dapat menghasilkan rekomendasi untuk pimpinan UBS yang didasari semangat kasih dalam persekutuan. Rekomendasi ini diharapkan membuat persekutuan lembaga-lembaga Alkitab di konteks global semakin efektif dan efisien dalam menjalankan mandat serta misinya.

Pembahasan enam topik utama yang merupakan fokus dalam UBS World Assembly mendatang, yaitu: (1) Bible Engagement, (2) Bible Translation, (3) Mission & Distribution Resilient, (4) Digital Transformation, (5) Climate Care, dan (6) Diaspora Serving.

Pembahasan ke-enam topik di atas menghasilkan input konstruktif dari forum ini, bagi arah dasar dan panduan pelayanan keluarga UBS lima tahun mendatang.

Rapat diakhiri dengan Perjamuan Kudus yang dipimpin bersama oleh Ketum LAI (Pdt. Dr. Henriette T. Lebang) dan Sekum Taiwan  Bible Society (Rev. Daniel Cheng). Momen perjamuan Kudus ini menyegarkan ulang tentang pengutusan untuk terus membawa kabar baik secara utuh sampai ujung bumi.

Seusai rapat tiga hari, seluruh peserta dipindahkan ke Ulaanbaatar ibukota Mongolia, untuk mengikuti perayaan 20 tahun ulang tahun Lembaga Alkitab Mongolia yang jatuh pada tanggal 18 Agustus 2023.

Pagi hari sebelum acara ulang tahun seluruh peserta melakukan kunjungan ke kantor Lembaga Alkitab Mongolia, dan museum Chinggis Khaan. Saat kunjungan ke kantor Lembaga Alkitab Mongolia, Bajarjargal Garamtseren, Ph.D., senior konsultan penerjemahan Lembaga Alkitab Mongolia, mempresentasikan sejarah kekristenan yang sudah masuk wilayah Mongolia pada abad ketujuh namun sempat bertumbuh dan hilang. Juga tentang perjalanan pelayanan Alkitab di Mongolia.

Kunjungan ini semakin memperdalam pemahaman konteks kesejarahan negeri Mongolia dan pelayanan Lembaga Alkitab Mongolia yang sudah dimulai 30 tahun lalu, walaupun baru didaftarkan secara resmi 20 tahun lalu.

Perayaan ulang tahun ke 20 Lembaga Alkitab Mongolia mewajibkan semua yang hadir untuk mengenakan baju adat. Suasana penuh warna karena mengahdirkan budaya beragam dari Eropa, Asia, sampai Afrika. 

Diselingi penampilan budaya Mongolia, disuguhkan informasi tentang kesejarahan Lembaga Alkitab Mongolia dan tiga fokus yang sedang dikerjakan: (1) pembaruan Alkitab formal bahasa Mongolia, (2) produksi dan penyebaran Alkitab Braille, dan (3) penerjemahan Alkitab Bahasa Isyarat.

Lembaga Alkitab Mongolia melayani semua umat Kristiani (Ortodoks Rusia, Roma Katolik, dan Protestan) yang berjumlah 2,1% dari total 3,3 juta penduduk Mongolia. Solidaritas di keluarga UBS sangat berarti bagi pelayanan terbaik di regional Asia Pasifik dan khususnya di Mongolia.

Terpujilah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. (ST.21.8.2023)