BELAJAR, BEKERJA, DAN BERSYUKUR

BELAJAR, BEKERJA, DAN BERSYUKUR

Sapaan LAI

Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Tiga B: Belajar, Bekerja dan Bersyukur adalah jalan menuju kebahagiaan. Betapa tidak. Bahagia bisa dicapai saat kita mampu melakukan sesuatu. Untuk itu kita butuh belajar. Bahagia juga bisa didapat saat kita bekerja dan memperoleh hasil, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Akhirnya tanpa bersyukur, niscaya tiada rasa bahagia itu.

Entah dari mana asal muasalnya, saya termasuk orang yang senang sekolah. Kalaupun ada nilai jelek di rapor saya, itu karena ketidakmampuan otak saya, bukan karena saya tukang bolos dan malas sekolah.

Saya sangat menikmati proses belajar, baik yang formal (melalui sekolah dan kampus), non formal (kursus, seminar, lokakarya, pelatihan, dll.), maupun informal (interaksi di rumah dan masyarakat). Dengan itu semua saya menjadi lebih percaya diri dan dimampukan untuk memecahkan berbagai persoalan hidup.

Saat kuliah S1 saya sangat aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan yang sangat kaya dengan proses belajar non formal dan informal. Saat saya bekerja meniti karier, di dalamnya juga ada proses belajar, bahkan saya masih kembali ke sekolah untuk mengasah kemampuan akademis S2 dan S3. Sama sekali tidak mudah. Tapi karena senang, rasanya beban menjadi ringan.

Dalam proses belajar saya merasa bahagia, apalagi sesudah ada hasil positif, rasanya kebahagiaan bertambah. Terlebih lagi hasil belajar juga bisa mengantarkan saya ke dunia kerja dimana saya mendapat penghargaan material dan pengakuan-pengakuan. Bertambah-tambahlah kebahagiaan saya.

Melalui berbagai proses belajar dan pengembangan diri dalam rangka meningkatkan kualitas pekerjaan, sayapun selalu mensyukuri semua tahapan yang sudah saya lewati. Sungguh dengan selalu bersyukur, hati saya seringkali membuncah dengan sukacita, yang sama artinya dengan bahagia.

Saat ini dunia pendidikan terus berbenah agar mampu beradaptasi di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga ada tanda-tanda berhenti. Setiap kita hendaknya memegang prinsip "belajar seumur hidup" di setiap perjalanan hidup kita. Hanya dengan semangat ini kita akan mampu menghadapi banyaknya perubahan, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas zaman ini.

Hasil proses pendidikan formal, non formal maupun informal adalah insan yang mampu hidup mandiri dan mampu memecahkan berbagai persoalan kehidupan dengan mengimplementasikan nilai-nilai etis. 

Lembaga Alkitab Indonesia sesuai mandat yang diberikan oleh negara dan Gereja-gereja di Indonesia, terus menjalankan program-program yang bersentuhan dengan pendidikan. Melalui berbagai varian produk dan program LAI terus menggelorakan semangat belajar untuk meningkatkan kualitas hidup di hadapan sang Pencipta.

Sabda Allah yang dimuat dalam Alkitab menjadi sumber pembelajaran, mengasah profesionalisme kerja dan memupuk rasa syukur. Jelas bahwa semua ini akan membawa kita menuju kebahagiaan bersama Tuhan dan sesama.

Salam Alkitab untuk Semua.

Dr. Sigit Triyono