Hari Kebangkitan Nasional

Hari Kebangkitan Nasional

 

Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menetapkan ‘Ayo Bangkit Bersama’ sebagai tema tahunan dari perayaan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2022 yang akan diperingati pada tanggal 20 Mei. Melalui tema besar tersebut, setiap orang Indonesia diajak untuk meningkatkan semangat kebangkitan, tidak hanya personal tetapi juga secara komunal. Kebangkitan ini perlu diupayakan untuk keluar dari keterpurukan akibat pandemi covid-19 dan berbagai dampak yang dihasilkannya. Artinya, kita perlu memiliki ikatan rasa dan kesatuan cita demi mengalami tumbuh-kembang yang utuh sebagai sebuah bangsa. Itulah sebabnya, peringatan Hari Kebangkitan Nasional sedapatnya tidak terjadi secara formalistik, melainkan sebagai sebuah momentum kesadaran komunal yang dimaknai secara mendalam. Upaya pemaknaan terhadap Hari kebangkitan Nasional pun tidak dapat terlepas dari penelusuran sejarah penetapan tanggal 20 Mei yang didasari pada tanggap berdirinya organisasi Budi Utomo, sebuah organisasi yang didirikan oleh para intelektualis STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yang berperan penting terhadap pengembangan kesadaran persatuan rakyat Indonesia dalam lingkup nasional untuk mengalami kemerdekaan.

Kebangkitan Nasional mempuyai sebuah makna dan arti dalam kehidupan bangsa Indonesia. Apabila, pada masa Budi Oetomo kebangkitan nasional diarahkan untuk pewujudan semangat juang mencapai kemerdekaan dari penjajahan, maka sekarang kebangkitan nasional perlu diwujudkan dalam upaya untuk mengalami tumbuh-kembang yang menghantarkan seluruh rakyat Indonesia kepada kesejahteraan. Tentu saja, kita akan menemukan berbagai tantangan dan masalah dalam mengupayakan kebangkitan nasional. Namun, itu semua perlu kita hadapi dengan semangat juang tinggi dalam kebersamaan sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan bertekad kuat. Kita pun dapat memulainya dengan menyelaraskan persepsi sebagai sebuah bangsa yang beragam dalam hal suku, agama, ras, dan budaya.

Sebagai umat TUHAN yang lahir dan diutus untuk hadir di negara Indonesia, setiap kita juga memiliki tanggung jawab iman untuk mengupayakan keutuhan hidup yang mendatangkan kesejahteraan bersama. Selayaknya kasih TUHAN yang mewujud tanpa syarat dan ditujukan bukan hanya untuk segelintir kelompok manusia, begitu pula kita diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup komunal dalam semangat iman membagikan kasih TUHAN kepada sesama. Jaminan hidup dan kasih dari TUHAN tidak semestinya dinikmati secara egois yang hanya akan menciptakan segregasi di tengah hidup khalayak.

Pedoman hidup beriman ini bahkan sudah muncul sejak bangsa Israel ada di tengah pembuangan melalui pesan kenabian yang berkata, “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanu.” Oleh sebab itu, biarlah setiap umat TUHAN dapat bersedia untuk berpartisipasi dalam menghidupi semangat kebangkitan nasional yang menghasilkan kesejahteraan komunal sebagai bangsa Indonesia. Kiranya kasih TUHAN yang tidak bersyarat dan tiada akhir menjadi daya dorong bagi setiap umat TUHAN untuk bersaksi dan saling membangun seperti firman TUHAN menurut Ibrani 10:24 yang berkata, “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.”

Selamat Hari Kebangkitan Nasional. Ayo kita bangkit bersama!