IBLIS:  Siapa & Apa Perannya?

IBLIS: Siapa & Apa Perannya?

 

Dalam Perjanjian Lama, Iblis (“penuduh”) digambarkan sebagai: (1) pembuat onar yang menyebabkan Raja Daud menghitung jumlah orang Israel, suatu rahasia yang hanya boleh diketahui oleh TUHAN (1 Taw. 21:1-2, 16-17); (2) yang diizinkan untuk menimbulkan penderitaan pada Ayub (Ayb. 1:6-2:7); dan (3) yang menuduh Imam Besar Yosua, hamba pilihan TUHAN (Za. 3:1-2). Ular yang meyakinkan Adam dan Hawa untuk memakan buah yang dilarang Allah untuk dimakan (Kej. 3) kadang-kadang disebut Iblis, tetapi nama ini tidak dipakai dalam cerita tersebut.

Pada tahun 538 SM, bangsa Persia mengalahkan Babel dan mengizinkan orang Yahudi yang sudah hidup di pembuangan di Babel untuk kembali ke negeri mereka. Selama masa ini dan sekitar dua ratus tahun kemudian, orang Israel sangat dipengaruhi oleh kebudayaan, pemerintah, dan agama Persia. Menurut agama Persia, ada suatu makhluk yang menjadi lawan utama TUHAN, yaitu iblis. Makhluk ini ditemani makhluk lainnya, seperti malaikat, yang membantunya melaksanakan rencana jahatnya. Ada kemungkinan kitab Ayub ditulis pada masa “Persia” ini, atau sesudahnya.

Dalam terjemahan Alkitab Ibrani  ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta), musuh TUHAN ini disebut Iblis, dari kata diabolos, yang berarti “penuduh”. Selama dua ratus tahun sebelum Yesus lahir, Iblis menjadi semakin dikenal sebagai kuasa kejahatan yang melawan TUHAN. Peperangan antara TUHAN dan Iblis terjadi dalam sejarah manusia dan akan berakhir pada waktu TUHAN mengalahkan kuasa kejahatan.

Pada masa Yesus, kuasa-kuasa kejahatan dikenal sebagai kerajaan Iblis. Yesus akan membuat orang berbalik “dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah” (Kis. 26:18). Kitab-kitab Injil bercerita tentang bagaimana Yesus melawan cobaan Iblis (Mrk. 1:12-13; Luk. 4:1-13) dan mengusir roh-roh jahat yang membuat orang menderita (Mrk. 1:21-28, 32-39, 5:1-13, 7:24-30). Beberapa orang menuduh Yesus bekerja untuk Beelzebul, nama lain untuk Iblis (Mrk. 3:22-26). Namun, Yesus menegaskan bahwa kuasa-Nya untuk mengalahkan Iblis berasal dari Allah dan bahwa kemenangan-Nya atas Iblis adalah contoh tentang Kerajaan Allah yang sedang bekerja (Luk. 11:18-20).

Rasul Paulus menyatakan bahwa Iblis mencoba menghalanginya untuk memberitakan Injil (2 Kor. 12:7; 1 Tes. 2:18). Iblis kadang-kadang membuat dirinya kelihatan seperti seorang “malaikat terang” untuk menipu pengikut TUHAN (2 Kor. 11:14-15). Namun, Allah akan menghancurkan Iblis (Rm. 16:20). Wahyu 20 menggambarkan peperangan terakhir antara TUHAN dan Iblis. Akhirnya, ia akan dikalahkan TUHAN dan dilemparkan ke dalam lautan api (Why. 20:10).

 

*Sumber: Alkitab Edisi Studi