Jonathan Christie:  ”Lewat Alkitab Saya Temukan Panggilan Hidup”

Jonathan Christie: ”Lewat Alkitab Saya Temukan Panggilan Hidup”

 

Jonathan Christie merupakan salah satu atlet muda kebanggaan Indonesia dalam olah raga bulu tangkis. Dalam usia yang baru 22 tahun, namun Jonathan telah disibukkan dengan berbagai pertandingan dan pekerjaannya sebagai atlet. Di tengah berbagai kesibukannya, Jonathan tidak pernah melupakan Tuhan. Sejak usia 10 tahun, Jonathan telah mengenal cerita-cerita Alkitab lewat Sekolah Minggu. Di dalam hatinya mulai timbul kerinduan untuk membeli dan memiliki Alkitab sendiri. 

Membaca dan merenungkan firman Tuhan kini menjadi kebiasaan rutinnya setiap hari sebelum memulai segala aktifitasnya. Inspirasi yang diperolehnya dari firman Tuhan ia jadikan sebagai sumber kekuatan dalam melakukan kegiatan sebagai atlet di klub maupun di Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung. Pesan-pesan firman Tuhan menjadi kekuatan batinnya, baik saat berlatih maupun saat dirinya bertanding.  

Selain Tuhan Yesus, Jonathan menjadikan seorang tokoh Alkitab, Yusuf, sebagai sumber inspirasi. Yusuf dibuang dan dijual oleh saudara-saudaranya, namun Tuhan memakai Yusuf menjadi perdana menteri atas seluruh Mesir. Kisah Yusuf ini Jonathan rasakan saat bermain bulu tangkis. Jonathan merasa telah berusaha dengan keras, namun prestasi tidak juga menghampiri. Hingga Jonathan sempat merasa bagai sosok terbuang. 

Pada Asian Games 2018, Jonathan mengaku performanya saat itu sebenarnya tidak cukup baik.”Sebelum Asian Games 2018, saya banyak mengalami kegagalan dalam usaha meraih gelar, bahkan saya sempat ingin berhenti bermain bulutangkis,”ujarnya. Rasa kurang percaya diri juga muncul karena ia melihat banyak pemain top dunia yang lebih pantas untuk memenangkan pertandingan tersebut. 

Di saat seperti itu Jonathan kembali diingatkan perjuangan Yusuf dalam cerita Kitab Suci. Yusuf tumbuh dari sosok dibuang, yang tidak dikenal namun akhirnya Tuhan menjadikannya menjadi pemimpin Mesir. “Tuhan dapat menggunakan orang-orang bodoh untuk mempermalukan orang-orang pintar dan Tuhan akan mengangkat anak-Nya menjadi kepala dan bukan ekor,”demikian keyakinannya. 

“Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, selama kita mau berjuang dan berusaha, maka apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai,”demikian keyakinan Jonathan. 

Jonathan tidak pernah mengira, ia yang awalnya kurang diperhitungkan dan prestasinya belum berkilau dibuat Tuhan menjadi pahlawan bagi negaranya. Perkataan Tuhan dalam Alkitab tergenapi dalam hidupnya. Selain medali emas kemenangan, ia juga berhasil mewujudkan impian ayahnya, mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia di pentas dunia. Jonathan tidak pernah melupakan jerih lelah ayahnya yang selalu mengantarnya berlatih dengan menggunakan sepeda motor. Keberhasilannya sekarang memang tidak bisa dilepaskan dari kesabaran, kegigihan dan dorongan ayahnya. Kini semua berbuah manis. 

Lewat Alkitab, Jonathan menemukan panggilan hidupnya untuk menjadi seorang atlet. Jonathan sadar lewat perannya sebagai seorang atlet, ia dapat menjadi teladan dan saluran berkat bagi banyak orang. Hal tersebut telah ia rasakan saat memenangkan Asian Games 2018. Waktu itu ia sempat bernazar, jika menang ia akan menggunakan sebagian bonusnya untuk berbagi berkat dengan sesama.  Dan Tuhan mewujudkan impiannya. Rasa empati Jonathan yang tinggi membuat Jonathan mempunyai kerinduan untuk membangun masjid di Lombok, daerah yang terkena bencana gempa bumi. Tidak hanya itu, Jonathan juga mempunyai kerinduan untuk membangun gereja di daerah-daerah pelosok. 

Jonathan tidak mau mimpinya berhenti sampai di sini. Masih banyak prestasi lain yang ingin ia raih. Selagi Tuhan masih memberikan kesempatan, Jonathan akan terus berjuang agar hidupnya semakin menjadi berkat bagi banyak orang.

Meski sekarang banyak orang mengelu-elukannya, Jonathan belajar untuk tetap rendah hati. Madah kasih dari Rasul Paulus kepada jemaat Korintus menjadi inspirasi Jonathan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong (1 Korintus 13: 4).” Segala kekayaan, materi, dan ketenaran, semua hanya berasal dari Tuhan. “Kita tidak patut memegahkan diri karena Tuhan sudah begitu baik dan mengasihi setiap orang,”tegasnya menutup pembicaraan.  

Jonathan Christie adalah atlet bulu tangkis tunggal putra Indonesia, peraih medali medali emas tunggal putra Asian Games 2018, di Jakarta.