Kepeloporan MoU, LAI dengan Keuskupan 

Kepeloporan MoU, LAI dengan Keuskupan 

Oleh Sigit Triyono

"Pelayanan Keuskupan Padang mencakup seluruh wilayah provinsi Sumatra Barat dan Riau, serta Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh di Jambi. Kevikepannya (pembagian wilayah keuskupan) ialah Sumatera Barat, Mentawai, dan Riau. Yang paling membutuhkan topangan adalah Mentawai," Ungkap Mgr. Vitus Rubianto Solichin, SX., Bapa Uskup Keuskupan Padang Sumatera Barat. 

Lebih lanjut Mgr. Vitus menyampaikan bahwa kerjasama dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dalam layanan Kitab Suci adalah penting, sebagai bagian dari upaya menopang dan mendekatkan umat dengan Firman Tuhan. 

Pada 24 Mei 2023 sore menjadi sejarah baru bagi LAI, karena hari itu ditandatangani naskah MoU antara LAI dengan Keuskupan Padang. Sebelum ditandatangani naskah MoU, dilakukan penjemaatan Alkitab TB2 di hadapan setidaknya 63 imam di lingkungan Keuskupan Padang, termasuk Bapa Uskup, Sekjen, para Vikep, dan para Pastur. 

Presentasi tentang "Pembaruan Alkitab Terjemahan Baru" dibawakan oleh Pdt Anwar Tjen, Ph.D. dilanjutkan dengan interaksi tanya jawab yang sangat hangat. Bukan saja diskusi seputar Alkitab TB2, namun juga tentang hal ikwal MoU yang akan ditandatangani.

Dalam rangkaian acara Pertemuan Imam Sekeuskupan Padang 23-25 Mei 2023, penjemaatan Alkitab TB2 dan tandatangan naskah MoU antara LAI dan Keuskupan Padang menjadi sangat istimewa. Betapa tidak, di forum yang semua pesertanya para Pastur (pria), hadir dari LAI dua pria dari Jakarta (saya dan Pdt Anwar) serta dua perempuan dari perwakilan LAI Medan (Bu Dewi dan Bu Eka).

Disamping itu, peristiwa ini adalah yang pertama di lingkungan Keuskupan di Indonesia. Yurisdiksi Gereja Katolik di Indonesia saat ini terdiri dari 10 keuskupan agung dan 27 keuskupan sufragan yang membentuk 10 provinsi gerejawi. 

LAI  yang merupakan lembaga interdenominasi dan interkonfesi, sesungguhnya sejak 1968 sudah bekerjasama sangat intensif dengan Gereja Katolik di bidang penerjemahan Alkitab. Alkitab Terjemahan Baru yang terbit tahun 1974 adalah karya bersama Tim Penerjemah LAI (waktu itu dari kalangan Protestan) dan Tim KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia - Katolik). 

Terjemahan Baru 1974 adalah juga terjemahan Alkitab oikumene pertama di dunia. Sangat fenomenal karena menjadi simbol pemersatu gereja-gereja di Indonesia, bahkan di dunia.

Naskah MoU LAI dengan Keuskupan Padang ditandatangani oleh Mgr. Vitus Rubianto Solichin, SX. selaku Uskup Padang dan R.D. Ganda Jaya Nababan selaku Sekjen Keuskupan Padang, serta saya selaku Sekum LAI dan akan dilanjutkan tandatangan oleh Pdt Dr Ery Lebang selaku Ketum LAI. Dokumen penting ini akan menjadi panduan untuk bekerjasama lebih luas, selain di bidang penerjemahan Alkitab. 

Perluasan kerjasama ini sesuai dengan mandat yang diemban LAI, yakni: (1) penerjemahan Alkitab, (2) penerbitan dan percetakan Alkitab, (3) penyebaran Alkitab, (4) upaya menjadikan Alkitab sebagai pedoman hidup umat, (5) advokasi, serta (6) pelayanan dan kesaksian berbasis Alkitab. 

Di hari yang sama, Rabu 24 Mei 2023 pukul 13.00 WIB juga ditandatangani naskah MoU antara LAI dengan Sekolah Tinggi Teologi (STT) Kasih Mentawai, yang merupakan bagian pelayanan Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM).  Penandatanganan dilakukan di gedung GKPM Jl. Pancasila Kota Padang. Saya hadir dan tanda tangan atas nama LAI, sedangkan dari STT Kasih Mentawai Ibu Pdt. Immerius Sakkrebau, M.Th. selaku Ketua STT. 

Penandatanganan MoU juga disaksikan oleh Pdt. Rugun Pakpahan, Pdt. Billman Simanjuntak dari GKPM, Pdt Anwar Tjen, Ph.D, Ibu Dewi dan Ibu Eka dari LAI. Dengan penandatanganan MoU ini kiranya kerjasama akan semakin sinergis di bidang pendidikan teologi dan penyebaran kabar baik sampai ke ujung bumi. 

Program Pembaca Baru Alkitab LAI di pulau Siberut Kabupaten Mentawai menjadi tindak lanjut konkret penandatanganan MoU antara LAI dengan Keuskupan Padang, dan juga dengan GKPM. Program yang diikuti tidak kurang dari 1500 peserta akan berlangsung selama satu tahun sejak bulan Mei ini. Peserta dan tutor berasal dari umat Gereja Katolik, dan GKPM, juga ada yang berasal dari Gereja Pantekosta, serta Gereja Bethel Indonesia di wilayah Siberut.

Kepeloporan MoU antara LAI dengan Keuskupan Padang, kiranya akan semakin meningkatkan sinergitas LAI dengan seluruh gereja Aras Nasional di Indonesia.  Kiranya Keuskupan yang lain di Indonesia akan menyusul untuk tandatangan MoU dengan LAI, agar tersedia dokumen resmi sebagai pegangan kerjasama siapapun pejabat di masing-masing lembaga. (ST, 27.5.2023)