Meneguhkan Identitas

Meneguhkan Identitas

 “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”

(Matius‬ 5:14‬ TB‬‬‬‬‬‬)

 

Pertanyaan “siapakah aku” dan “apakah tujuan hidupku” konon katanya merupakan pertanyaan purba yang muncul setua peradaban manusia. Kecenderungan tersebut dapat dipahami karena jawaban atas dua pertanyaan itu menjadi penentu untuk mewujudkan kehidupan yang bermakna selama di dunia.

Lewat bacaan ini kita melihat bagaimana Kristus hendak menegaskan identitas para pengikut-Nya. Pertanyaan akan siapakah kita dan apa yang harus dilakukan dirumuskan dalam Matius 5:13-16. Penegasan itu nampak dalam perkataan “kita adalah” yang diikuti kata- kata yang mendeskripsikan identitas orang percaya yakni garam serta terang. Kita tidak diperintahkan untuk menjadi garam dan terang karena sesungguhnya kita adalah (dan telah) menjadi garam serta terang itu.

Kota dan terang adalah dua kata yang identik. Tidak mungkin sebuah kota yang seringkali menampilkan terang itu menjadi tersembunyi. Dahulu Yerusalem dinubuatkan pusat atau terang yang menarik bangsan-bangsa. Kini peran itu digantikan oleh orang percaya. Terang harus berfungsi sebagaimana fungsinya yakni untuk membuat sirna kegelapan. Tidak mungkin bila pelita telah dinyalakan dan kemudian ditutupi. Seluruh dunia akan menerima terang apabila murid-murid Kristus tidak menutupi terang itu. 

Kita adalah terang dunia. Terang itu jangan dibiarkan redup atau bahkan disembunyikan. Sebarkanlah damai, kasih, dan pengharapan di tengah dunia yang berselimutkan kegelapan ini. Akhir-akhir ini kita semakin sering melihat betapa orang percaya berkompromi terhadap ketidak benaran. Biarkanlah terang itu bercahaya dan melenyapkan gelapnya dunia.