PBA Sumba

PBA Sumba

 

“Agar Bisa Membaca Alkitab Sendiri”

Program Pembaca Baru Alkitab di Sumba Timur

Minggu yang lalu saya berkesempatan mengunjungi Tanah Sumba. Menjelang pesawat mendarat di Waingapu, saya tertarik dan penasaran dengan barisan bukit-bukit hijau dengan garis-garis putih di atasnya yang tampak dari jendela pesawat. Setelah pesawat mendarat dan penumpang turun, saya segera mengambil tas saya dan keluar bandara melalui ruang kedatangan. Saya disambut tukang ojek dan taksi yang menawarkan jasa antaran ke Kota Waingapu, ibukota Sumba Timur, yang berjarak tak lebih 4 km dari bandara dan saya diantar mencari penginapan.

Keesokan harinya saya dijemput angkutan menuju Tanarara, yang berjarak 60 km dari Waingapu melewati daerah berbukit-bukit. Setelah menempuh perbukitan tersebut, rasa penasaran saat di dalam pesawat terbang akhirnya terjawab. Garis-garis putih tersebut adalah jalan yang kini kami lewati, jalan di atas bukit cadas yg belum diaspal. Satu sisi jalan tersebut dibatasi tebing-tebing kapur, sisi lainnya jurang yang dalam. Meskipun cuaca mulai terasa panas, hijaunya perbukitan, diselingi putihnya jalanan dan birunya langit yang begitu bersih menjadikan alam Sumba tampak menawan. 

Perjalananan Waingapu menuju Tanarara kami tempuh dalam dua jam. Rasa lelah perjalanan saya langsung hilang setelah bertemu dengan para peserta evaluasi belajar Pembaca Baru Alkitab (PBA) di daerah Karipi Kecamatan Matawai La Pawu. Di tempat ini peserta programnya beragam, dari usia anak-anak sekolah hingga mereka yang sudah lanjut usia. Sungguh mengharukan melihat mereka yang sudah usia lanjut, ada yang bahkan berusia di atas 80 tahun, masih bersedia mengikuti pembelajaran. Mereka berharap setelah lulus program PBA bisa membaca Alkitab. Demikian juga anak-anak kecil usia SD.  Meski boleh disebut memprihatinkan. Beberapa peserta anak-anak ini sebenarnya murid sekolah dasar (SD). Namun, meskipun mereka rata-rata sudah kelas VI, banyak dari mereka yang belum lancar membaca. Beberapa baru bisa membaca suku kata sederhana. 

Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkannya mereka tertinggal, antara lain: kondisi ekonomi keluarga,  kesadaran orang tua untuk mendorong anaknya belajar, jarak rumah dengan sekolah yang jauh, hingga tradisi membantu orang tua bekerja. Semua ini menyebabkan mereka jarang pergi ke sekolah ditambah kehadiran guru yang tidak rutin. Program PBA bagaikan air sejuk yang menolong anak-anak ini belajar membaca dan menulis dengan didampingi tutor yang datang langsung mengunjungi kampung mereka. 

Lembaga Alkitab Indonesia berusaha menjembatani kerinduan umat untuk bisa membaca melalui program Pembaca Baru Alkitab (PBA). Program ini mengajak warga usia 10-60 tahun untuk belajar membaca, berhitung dan menulis tingkat dasar melalui modul-modul yang sudah dipersiapkan oleh LAI. Tempat belajar bisa disesuaikan dengan tempat tinggal peserta, dengan waktu belajar 3 kali seminggu, dengan waktu pembelajaran setiap pertemuan sekitar dua jam. Waktu belajarnya juga disesuaikan kesibukan tiap kelompok belajar.  Ternyata program ini menarik minat banyak umat Tuhan di sana untuk terlibat di dalamnya. 

Saat ini program PBA di Sumba Timur sudah berlangsung sekitar 12 bulan, dikuti oleh sekitar 2.712 peserta yang terbagi dalam 162 kelompok belajar dan dipandu oleh 157 tutor. Wilayahnya tersebar di lima kecamatan, yaitu: Matawai La Pawu, Paberiwai, Mahu, Ngadu Ngala, dan Karera

Antara 13 Oktober sampai 3 November 2022 dilakukan evaluasi tahap akhir oleh Bidang Penelitian Departemen Komunikasi LAI. Seorang ibu berusia 50 tahun, warga jemaat di GKS Wairara, kecamatan Ngadu Ngala menyatakan, "Saya ikut program PBA  ini supaya tidak hanya menjadi pendengar saja di ibadah. Saya ingin bisa membaca Alkitab sendiri".

Program PBA di Sumba Timur rencananya akan ditutup pada 12 Desember 2022 di kecamatan Matawai La Pawu. Selanjutnya program ini akan dilanjutkan pelaksanaannya di daerah Mentawai, Sumatra Barat. 

Untuk melaksanakan program PBA ini membutuhkan dana yang tidak sedikit kurang lebih Rp. 1.200.000,- /peserta. Dana sebesar itu nantinya dipergunakan untuk menyediakan buku materi, tutor, proses belajar, administrasi, serta Alkitab untuk mereka yang lulus program. Mari kita dukung, wartakan, doakan program Pembaca Baru Alkitab (PBA) LAI, sehingga semakin banyak umat Tuhan di pelosok-pelosok Nusantara yang bisa membaca, menulis, mengenal Firman Allah dan bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus.

Bagi Bapak, Ibu, dan Saudara yang ingin mendukung Program PBA LAI,  dapat disampaikan melalui rekening Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia:

  • BANK MANDIRI CABANG GAMBIR A.N. YAYASAN LEMBAGA ALKITAB INDONESIA No. Rek. 119.008.0000126
  • BANK BCA CABANG MATRAMAN A.N. YAYASAN LEMBAGA ALKITAB INDONESIA No. Rek. 3423016261
  • BANK BRI CABANG KRAMAT RAYA A. N. YAYASAN LEMBAGA ALKITAB INDONESIA No. Rek. 033501000281304
  • BANK BNI CABANG KRAMAT RAYA A. N. YAYASAN LEMBAGA ALKITAB INDONESIA No. Rek. 0010534054

Info lebih lanjut hubungi WA LAI: 0811-1925-400 / 0812-8003-8534 atau di link: http://www.alkitab.or.id/ 

Dukung terus pelayanan LAI dalam menyebarkan baik ke berbagai pelosok Nusantara Kiranya Tuhan, sumber damai sejahtera memberkati hidup dan pelayanan kita semua. Salam Alkitab untuk semua.