Pohon Kertau 

Pohon Kertau 

 

Ketika orang Filistin menyerbu sekali lagi di lembah itu, maka bertanyalah lagi Daud kepada Allah, lalu Allah menjawab: "Janganlah maju di belakang mereka, tetapi buatlah gerakan lingkaran terhadap mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau. Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engkau keluar bertempur, sebab Allah telah keluar berperang di depanmu untuk memukul kalah tentara orang Filistin." 

Dan Daud berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, maka mereka memukul kalah tentara orang Filistin, mulai dari Gibeon sampai Gezer. Lalu termasyhurlah nama Daud di segala negeri, dan TUHAN mendatangkan rasa takut kepadanya atas segala bangsa (1 Tawarikh 14: 13-17).

Sahabat Alkitab, dalam kisah penyerbuan orang-orang Filistin di Lembah Refaim tadi, seorang pembaca Alkitab bertanya kepada Lembaga Alkitab Indonesia (LAI): apakah yang dimaksud dengan pohon-pohon kertau dalam 1 Taw. 14:14 (TB, terbitan 1974)?

Dalam Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 (TB-2), LAI telah memperjelas ”pohon kertau” tersebut menjadi demikian:

Daud kembali meminta petunjuk Allah, dan Allah berfirman kepadanya,”Janganlah maju di belakang mereka, tetapi bergeraklah melingkar mengepung mereka sehingga engkau dapat menyerang mereka dari arah pohon-pohon murbei (1 Taw.14:14, TB-2).

Demikian juga dalam 2 Sam. 5:24, ”pohon kertau” dalam Alkitab Terjemahan Baru (TB), telah diperbarui terjemahannya menjadi ”pohon murbei” dalam Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 (TB-2). 

Kata-kata yang semakin langka, makin sulit dimengerti, atau dapat disalah mengerti dalam Alkitab TB sedapat mungkin diganti dengan kata-kata yang lebih dikenal oleh para penutur bahasa Indonesia pada masa kini.  

Tanaman Murbei (Morus L.) atau  kertau, atau bebesaran atau besaran adalah sebuah genus yang terdiri dari 10–16 spesies pohon tertentu yang asli berasal dari daerah panas sedang dan subtropis di AsiaAfrika dan Amerika. Mayoritas spesies asli berasal dari Asia.

Murbei tumbuh cukup cepat pada saat masih muda, tetapi kemudian tumbuh lambat dan tingginya jarang melebihi 10–15 m. Daun bebesaran merupakan daun sederhana berbentuk cuping dan menggergaji di bagian tepi. Buah murbei merupakan buah majemuk dengan panjang 2–3 cm, berwarna merah bila masih muda dan ungu tua bila ranum, dan dapat dimakan.

Murbei terutama terkenal karena daunnya digunakan sebagai makanan ulat sutra. Selain itu, Andalas (Morus macroura), salah satu spesies dari tanaman murbei, sering dimanfaatkan kayunya untuk lantai rumah atau mebel karena kuat dan keras. Nama daerah untuk murbei antara lain kerto (Gayo), kitau (Lampung), dan murbei atau lampaung (Jawa).