"Sabu-sabu G4-9" Menyehatkan Kita

Sapaan LAI

Tahun 1985-an saya pernah menjalankan "ritual" ke mana-mana membawa sebuah novel terjemahan setebal 500-an halaman. Novel tersebut berjudul "Quo Vadis",  ditulis oleh Henryk Adam Aleksander Pius Sienkiewicz, yang mengantarkannya meraih hadiah Nobel Sastra pada 1905. 

Bukan karena sok-sokan, tapi murni karena mengejar target harus selesai maksimal satu bulan dalam membaca novel pinjaman tersebut. Tak ada peluang memperpanjang waktu peminjamannya, mengingat peminat novel tersebut sudah antri.

Saat berteduh karena hujan, saya bisa menyelesaikan beberapa halaman. Sehabis melakukan aktivitas di luar kos-kosan, saya mampu membaca dua sampai tiga halaman. Semua demi kejar target.

Banyak hal dari novel tersebut yang sangat mengagumkan, di antaranya adalah proses yang mengubah tokoh utama cerita, Vinicius, menjadi seorang pengikut Kristus yang setia. Bahkan di saat dirinya tidak bisa menyelamatkan perempuan yang dicintainya dari kejahatan Nero, Vinicius tetap memelihara pengharapan bahwa Kristus akan menolongnya. 

Tentu masih banyak hal lain yang dapat dipetik dari novel yang sangat berpihak kepada kekristenan, dan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Satu Bulan Satu Buku (sabu-sabu) saya sudah praktikkan di tahun 1980an.

Tahun 1994 saat saya pamit pindah pekerjaan dari kantor saya yang lama, saya membeli 30-an "Alkitab Sepanjang Tahun, Dalam 365 Bacaan Harian". Alkitab tersebut saya bagikan kepada semua sahabat, para Manajer Kristiani di kantor tersebut. 

Saya sangat berharap, saya pribadi dan sahabat-sahabat saya bisa "lulus" membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu. Dengan mengikuti secara konsisten daftar bacaan harian di buku tersebut, maka dalam setahun pasti selesai dan "lulus".

Sejak Agustus tahun 2019, LAI menggelorakan Gerakan membaca Alkitab 4 sampai 9 pasal per hari (G4-9). Dengan mengikuti daftar bacaan yang selalu diviralkan setiap hari melalui media-media sosial LAI, maka bila kita konsisten mengikuti jadwal tersebut, maksimal satu tahun sudah "lulus" membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu.

Jelaslah bahwa Satu Bulan Satu Buku, dan Gerakan Membaca Alkitab 4-9 pasal perhari (Sabu-sabu G4-9), sangatlah menyehatkan jiwa dan rohani kita. Apalagi dalam situasi dan kondisi yang sangat tidak dapat diprediksi arah dan kecepatan perubahan yang ada.

Melalui buku, apalagi Alkitab, sudah terbukti semua orang yang rajin membacanya mendapatkan banyak sekali manfaat. Wawasan pengetahuan, inspirasi untuk melakukan kebaikan, belarasa kemanusiaan, cinta kehidupan, dan berbagai pengembangan diri adalah sebagian manfaat positif membaca buku dan Alkitab yang dapat disebutkan.

Salam Alkitab untuk Semua.

Dr. Sigit Triyono