Sosialita Sekitar Yesus

Sosialita Sekitar Yesus


Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka. (Lukas 8:1-3)

Para perempuan itu (Maria yang dipanggil Magdalena, Yohana istri Khuza seorang bendahara Herodes, dan Susana), dan perempuan-perempuan lainnya melayani rombongan Yesus dengan “apa yang sudah dimiliki” (Yunani “hyparchontōn) oleh mereka (bnd. Luk. 19:8). Berdasarkan “apa yang sudah dimiliki” itulah mereka dapat disebut sebagai “sosialita” zaman itu.

Istilah “sosialita” muncul sejak abad 18-19 di Inggris (dan kemudian AS) yang dipakai untuk melukiskan kehidupan para istri atau “mistress” dari kalangan kerajaan atau bangsawan. Pada masa itu, menjadi sosialita bertujuan untuk “survive” bukan untuk berfoya-foya. Para sosialita itu harus pandai bergaul dan menghibur. Kepintaran mereka sering menghasilkan kekayaan warisan. Dari situlah mereka mendapatkan perhatian publik yang berlebih.

Pada zaman modern menjadi sosialita cukup dengan kaya dan “fashionable” serta punya kemampuan untuk naik tangga sosial yang elit.

Maria Magdalena atau Maria dari Magdala, adalah sahabat Yohana, istri Khuza, bendahara Herodes. Persahabatan ini memungkinkan Maria memiliki akses “kelas satu” ke istana. Melalui namanya dapat juga menunjukkan bahwa ia seorang perempuan yang berjiwa independen, kaya, dan memiliki akses dan pergaulan sosial yang elit. Kota Magdala yang terletak di tepi bagian barat Danau Galilea pada masa itu merupakan pusat produksi ikan yang sudah diasinkan dan saus ikan, hasilnya banyak diekspor ke Roma. Mungkin sekali Maria adalah seorang pengusaha yang memiliki ‘pabrik’ pengawetan ikan dan saus ikan.

Yohana istri Khuza, bendahara Herodes, pastilah seorang yang kaya sebagai istri bendahara kerajaan. Yohana adalah penggambaran dari tokoh sosialita yang berani meninggalkan kemapanan keluarganya untuk ‘menggelandang’ mengikuti Yesus. Dia adalah contoh ‘orang istana’ yang ber-metanoia.

Susana. Nama ini tidak memiliki data yang cukup jelas dalam alkitab. Namanya berarti “bunga lili”.

Pada zaman di mana perempuan kurang mendapat tempat dan perhatian, kemunculan tiga nama dari prempuan tesebut menunjukkan bahwa mereka bukanlah perempuan biasa baik dari status sosial maupun dalam pelayanan mereka bersama Yesus. Mereka memilih menggunakan kekayaan untuk “menggelandang” dan berdiakonia bersama Yesus dan para murid. 

Para sosialita modern kiranya mengikuti jejak dari mereka.

Salam Alkitab Untuk Semua