Uskup Dr. Daniel C. Arichea, Jr:  Bapak Alkitab BIS

Uskup Dr. Daniel C. Arichea, Jr:  Bapak Alkitab BIS

 

Uskup Dr. Daniel C. Arichea Jr. — seorang  pakar biblika dan Konsultan Penerjemahan Alkitab - meninggal 1 Juni 2021 dalam usia 87 tahun di Taguig, Filipina, karena komplikasi terkait COVID-19. Sebagai penerjemah Alkitab, pak Arichea membantu membuat Alkitab lebih mudah diakses oleh orang-orang di berbagai negara, termasuk negara asalnya Filipina.

Sebagai uskup, pak Arichea memimpin The United Methodists Church di Baguio Episcopal Area di bagian utara negara Filipina dari tahun 1994 sampai pensiun pada tahun 2000. Dia lahir di San Narciso, Zambales, Filipina, dari pasangan Daniel Arichea Sr. dan Tarsila Castillo, keduanya guru sekolah negeri. Sekolah-sekolah yang dihadirinya antara lain University of the Philippines (pra-hukum), Union Theological Seminary (Bachelor of Theology, magna cum laude,), dan Duke University (M.R.E. dan Ph.D. dalam Studi Alkitab). Dia juga belajar linguistik di Ohio State University dan merupakan visiting scholar di Princeton Theological Seminary.

Sebelum bergabung dengan fakultas Union Theological Seminary, mengajar Perjanjian Baru , pak Arichea melayani gereja-gereja di Bataan dan Manila. Dia kemudian bergabung dengan United Bible Societies sebagai konsultan terjemahan, dan bertugas dalam kapasitas itu di Filipina, Thailand dan Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Pada awal tahun 80-an, pak Arichea pernah tinggal di Bogor mendamping tim penerjemahan Alkitab bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) dan menjadi Konsultan Penerjemahan Alkitab nya. Sampai sekarang kita bisa membaca buah karyanya dalam bentuk Alkitab  Bahasa Indonesia Masa Kini/BIMK).  Pada tahun 1987 ia pindah ke Hong Kong, SAR, PR tiongkok untuk menduduki jabatan Koordinator Penerjemahan Regional UBS untuk Kawasan Asia-Pasifik, jabatan  yang diemnbannya sampai pemilihannya ke Episcopacy (in absentia) pada November 1994.

Saat menjabat sebagai Uskup Residen Di Area Episkopal Baguio untuk 1994-2000, pak Arichea juga memegang posisi berikut: Wakil ketua Dewan Gereja Nasional di Filipina (NCCP), 1995-1997; Ketua, NCCP, 1997-1999; Presiden dan Ketua Lembaga Alkitab Filipina (1997-1998), penasihat terjemahan kehormatan, United Bible Societies (1995 hingga sekarang), dan anggota, Komisi Internasional Katolik Roma-Methodist, 1996-2000.

Tugasnya sebagai Konsultan Penerjemah Alkitab,membuat pak Arichea sering harus bepergian. Meskipun di tengah kesibukannya, menurut putrinya Miriam Ruth Arichea mengatakan, ayahnya pasti akan  pulang ke rumah untuk menyaksikan konsernya dan saudara-saudaranya dan hadir dalam setiap acara khusus di sekolah. "Ayah selalu  datang membawa oleh-oleh  dari perjalanan ke luar negeri untuk anak-anaknya," katanya. "Ayah telah menjadi sosok yang utama dalam kehidupan keluarga kami.".
Pak Arichea tahu bagaimana  menangani  pekerjaannya dan pelayanannya di Gereja. "buatku Ayah memiliki pekerjaan yang sempurna, pekerjaan di mana secara intelektual sangat menantang, tetapi juga melakukan pekerjaan yang luar biasa,  sepertinya ayah sedang bekerja untuk membawa Kerajaan Allah di bumi," kata putrinya.

Sepanjang pelayanannya, pak Arichea terus menulis artikel tentang Alkitab. Dia juga ikut menulis empat buku pedoman penerjemah Alkitab bersama pakar biblika lainnya. Di antara mitra penulisannya adalah ahli bahasa Eugene A. Nida, Sekretaris Eksekutif American Bible Society tokoh dibalik penerjemahan Good News Bible atau Alkitab Kabar Baik, seperti: buku Pedoman Penerjemahan Alkitab untuk penerjemah: Galatia (dengan Eugene A. Nida), 1 Petrus (dengan Eugene A. Nida), Yudas dan 2 Petrus (dengan Howard A. Hatton), dan Pastoral Letters (dengan Howard A. Hatton).

Uskup Kenneth Carter, yang memimpin Konferensi Florida, mengenang pembicaraan dengan pak Arichea tentang Alkitab Kabar Baik dan mengetahui bahwa mendiang uskup juga berkontribusi pada terjemahan.
"Kesukaan dan kecintaannya terhadap Alkitab menuntunnya pada keyakinan, bahwa kita harus berbagi, di mana Kabar Baik Yesus Kristus adalah untuk semua orang," kata Carter. "pak Arichea adalah seorang pemimpin yang berintegritas, yang dipenuhi oleh buah-buah Roh, terutama kasih, sukacita, keadilan, keramahtamahan, dan kita semua yang mengenalnya pasti akan sangat merindukannya."" karya dan pelayanan pak Arichea tidak akan pernah dilupakan," kata Pdt. Bener Agtarap,salah seorang muridnya yang pernah membantu membekali seluruh gereja-gereja di Filipina. "Kehadiran pak Arichea begitu dirasakan, baik itu untuk ajaran, teladan, dan pelayanannya kepada Allah dan kepada gereja serta dunia. Dia  akan selalu membimbing pekerjaan kita, memperkuat pelayanan kita dan menginspirasi kita untuk melakukan hal-hal yang lebih besar bagi Kristus. Dan kita tahu  kepada siapa Uskup Arichea sepenuhnya menyerahkan seluruh  hidupnya, kasih dan pengabdiannya."

Uskup Arichea meninggalkan istrinya Ruth Cabralda Mandac, dan ketiga anak dari pernikahan mereka, Miriam, Stephen, dan Michael; serta cucu-cucunya: Joshua Thomas, Arielle Marie dan Daniel Benjamin, Ansel, Evan, dan Rizzi.
Dalam sebuah posting Facebook, Ruth istrinya menuliskan: At 12:41 this afternoon, June 1, 2021, God opened the gates of the mansion. He has so lovingly prepared for his dearly bveloved son & faithful servant, Daniel C. Arichea. Jr. From his birth on March 9, 1934, he has run the race, fought the good fight and kept the faith, His Children, faith children, friends and kin, rejoice for the bells of heaven are ringing jpyfull! He is now home! Thanks be to God! (from: Ruth Arichea)

Selamat Jalan pak Arichea, Bapak  Alkitab BIS, terima kasih untuk buah karyamu  di negeri ini.